Laporan Sri Mulyani: Rupiah Terjun Bebas dan Mendekati Kurs Rp16.000/USD, Dilaporkan kepada Presiden Jokowi.

by -155 Views

Presiden Jokowi menerima laporan terbaru mengenai kondisi ekonomi global. Salah satunya adalah pelemahan nilai tukar Rupiah yang mencapai Rp16.000 per USD.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersama Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, Ketua OJK Mahendra Siregar, dan Ketua LPS Purbaya Yudhi Sadewa, baru saja bertemu dengan Presiden Jokowi untuk menyampaikan laporan ini saat menghadiri pertemuan tahunan World Bank dan G20 Menteri Keuangan dan Bank Sentral yang diadakan di Marrakesh.

Sri Mulyani menyatakan bahwa koordinasi kebijakan fiskal yang dilakukan oleh Kementerian Keuangan dengan kebijakan moneter yang dijalankan oleh BI akan terus disinkronkan dan diharmoniskan.

Tujuan dari koordinasi ini adalah untuk menjaga stabilitas ekonomi dan pertumbuhan ekonomi tetap berada dalam kisaran 5%. Karena saat ini terdapat banyak dinamika ekonomi, seperti penguatan dolar AS, kenaikan suku bunga di AS dan Eropa, serta pelemahan ekonomi China, semua hal ini harus diantisipasi.

Oleh karena itu, baik kebijakan fiskal maupun moneter akan terus berkoordinasi secara sinkron dan melakukan penyesuaian sesuai kebutuhan. Mereka juga akan menggunakan instrumen di pasar dan komunikasi kebijakan untuk mencapai tujuan ini.

Sri Mulyani juga menyebut bahwa mereka akan terus memantau stabilitas sektor keuangan, termasuk perbankan, pasar modal, dan lembaga keuangan non-bank. Mereka juga akan memperhatikan pergerakan aliran modal, baik yang masuk maupun keluar dari instrumen keuangan negara.

Khususnya, mereka akan merespons kebijakan di AS dengan kewaspadaan yang tinggi. KSSK juga akan berkumpul pada akhir bulan ini untuk melakukan rapat berkala dan melakukan tes tekanan untuk memastikan bahwa sektor keuangan tetap baik.

Terakhir, Sri Mulyani menyampaikan bahwa langkah-langkah akan terus dilakukan untuk menjaga stabilitas sektor riil, inflasi, nilai tukar, dan stabilitas sistem keuangan. Meskipun akan ada penyesuaian, namun semua dilakukan untuk menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Mereka juga sedang menyiapkan langkah-langkah kebijakan untuk mendukung sektor riil, terutama untuk kelompok menengah ke bawah dalam menghadapi El Nino.

Seluruh laporan ini disampaikan oleh Sri Mulyani dan Perry setelah mereka bertemu dengan berbagai Menteri Keuangan di G20 dan pertemuan tahunan World Bank.