Puan Menyangkal Tuduhan PDIP Bermain Dua Kaki, Ini Pendapatnya – Situs Waspada Online

by -109 Views

JAKARTA, Waspada.co.id – Ketua DPP PDIP Puan Maharani memberikan komentarnya mengenai ucapan calon presiden Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto yang tidak mempersoalkan status keanggotaan Gibran Rakabuming Raka sebagai kader PDIP, dan tetap mengajaknya sebagai pasangannya dalam Pilpres 2024.

Puan mengucapkan terima kasih kepada Prabowo karena tidak mempermasalahkan status putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut. “Ya terima kasih Pak Prabowo,” kata Puan di Gedung High End, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (25/10).

Namun ketika ditanya apakah PDIP bermain dua kaki, ia tidak bisa menyembunyikan kekesalannya, dan langsung mengalihkannya. “Dengan adanya (Gibran) di sana, kita tidak perlu bicara yang lain-lain, sudah jadi cawapres, itu saja,” ucap Puan dengan tegas.

Yang jelas, lanjut Puan, Gibran belum terdaftar menjadi kader dari partai manapun, dan hanya diajukan sebagai pendamping Prabowo Subianto. “Tidak memakai baju kuning, tidak memakai baju biru, tidak memakai baju apa. Tapi tadi bajunya adalah baju biru muda koalisi, jadi begitu,” jelas Puan.

Diketahui, PDIP belum menunjukkan sikap tegas terhadap pilihan politik Gibran Rakabuming. Putra sulung Presiden Jokowi tersebut belum dipecat oleh Megawati meski secara terang-terangan menerima tawaran menjadi cawapres dari Prabowo Subianto.

Bedanya dengan Budiman Sudjatmiko yang langsung dipecat saat menyatakan dukungannya kepada Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024. Perlakuan yang istimewa ini membuat terkesan bahwa PDIP sedang bermain dua kaki. Harapannya, kepentingan partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri tetap bisa terakomodasi jika pasangan Prabowo-Gibran berhasil memenangkan Pilpres 2024.

Pengamat politik Jannus TH Siahaan yakin bahwa PDIP tidak akan menunjukkan perlawanan terbuka terhadap Gibran dengan memecatnya dari keanggotaan partai.

Menurutnya, PDIP menyadari sepenuhnya bahwa Gibran masih mendapatkan dukungan dari kader, simpatisan, dan relawan di luar partai. Jika PDIP bertindak keras terhadap Gibran, dikhawatirkan mereka akan merugi karena kehilangan dukungan politik dari kader dan simpatisan.

Doktor Sosiologi Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung ini memprediksi bahwa PDIP kemungkinan akan bermain dua kaki sehingga tidak memecat Gibran. Karena jika mereka terburu-buru memecat Gibran, dan kemudian dia dan Prabowo memenangkan Pemilu 2024, PDIP bisa kehilangan kesempatan untuk kembali memasuki lingkaran eksekutif atau penguasa.

“Jadi dengan tetap mempertahankan status Gibran sebagai kader, jika Gibran berhasil masuk Istana, statusnya adalah sebagai kader PDIP,” kata Jannus saat dihubungi wartawan di Jakarta, Selasa (24/10/2023). (inilah/wol/pel/d2)