Menteri PANRB Menyatakan Kecermatan Reformasi Birokrasi Sejalan dengan Nilai Sumpah Pemuda

by -119 Views

JAKARTA, Waspada.co.id – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas menyatakan bahwa nilai-nilai sumpah pemuda sangat relevan dengan reformasi birokrasi.

“Pada hari bersejarah ini saya mengajak seluruh ASN, khususnya ASN Kementerian PANRB, untuk semakin bersemangat mewujudkan reformasi birokrasi berdampak sebagaimana harapan Presiden Jokowi dan masyarakat Indonesia,” kata Anas dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda di Jakarta, Sabtu (28/10).

Adapun nilai-nilai tersebut antara lain semangat nasionalisme, cinta Tanah Air, rela berkorban, dan gotong royong. Selain itu, dari sejarah sumpah pemuda dapat diambil nilai-nilai yang relevan dengan kondisi bangsa kita saat ini, terutama dalam membangun aparatur negara dan reformasi birokrasi.

Menurutnya, nilai-nilai luhur yang relevan dan sejalan dengan nilai BERAKHLAK yaitu loyal. Dalam peristiwa sumpah pemuda terdapat ikrar satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa sebagai perwujudan rasa cinta bangsa dan Tanah Air.

“Cinta terhadap bangsa dan Tanah Air berarti kita melakukan sesuatu yang baik demi kemajuan bangsa Indonesia,” ujarnya.

Mantan Kepala LKPP ini juga mengutip peribahasa “bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh”. Ia melihat nilai ini tetap relevan dalam kondisi saat ini.

Sebagai aparatur negara, pegawai ASN harus memiliki semangat gotong royong dan konsisten dalam berkinerja agar dapat memberikan kontribusi dalam mewujudkan bangsa yang berdaulat dan bermartabat, terutama dalam hubungan internasional.

“Nilai kerelaan berkorban yang digaungkan dalam sumpah pemuda, seharusnya diaktualisasikan dalam upaya kita mencapai sasaran reformasi birokrasi, yaitu terwujudnya pemerintahan yang bersih, bebas dari KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme), meningkatnya akuntabilitas kinerja, meningkatkan kualitas pelayanan publik, serta mengutamakan pelayanan publik,” tegas Anas.

Dalam sejarah sumpah pemuda, para pemuda tidak mempermasalahkan daerah atau golongan mereka masing-masing, suku bangsa, atau perbedaan lainnya. Mereka hanya memikirkan bagaimana semua bangsa Indonesia tetap bersatu dan berjuang bersama untuk mengusir penjajah demi mencapai kemerdekaan.

“Mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi, golongan, atau kelompok sangat relevan dengan semangat pembangunan nasional kita, terutama dalam mewujudkan birokrasi yang bersih, kompeten, akuntabel, dan melayani,” tambahnya.

Dia berharap agar aparatur negara memanfaatkan momentum peringatan sumpah pemuda ini untuk introspeksi diri, sejauh mana kita telah memahami nilai-nilai luhur sumpah pemuda dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagai aparatur negara.

“Secara khusus, Presiden Jokowi telah mengingatkan kita semua dalam berbagai pidatonya tentang perlunya bergotong royong dan bekerja sama agar birokrasi dapat langsung dirasakan dampaknya oleh masyarakat,” tutupnya. (wol/ant/ari/d1)