Investasi Pertanian, Industri, dan Perkebunan Difokuskan di North Sumatra

by -151 Views

MEDAN, Waspada.co.id – Penjabat (Pj) Gubernur Sumatra Utara (Sumut) Hassanudin sedang mempromosikan tiga sektor utama yang memiliki potensi besar kepada investor. Ketiga sektor tersebut adalah pertanian, industri, dan perkebunan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor pertanian menyumbang 23% dari total Produk Domestik Bruto (PDRB) Sumut. Sektor pertanian juga mempekerjakan sekitar 34,65% dari total penduduk yang bekerja pada Maret 2023.

Sementara itu, sektor industri berkontribusi sebesar 18,6% terhadap total PDRB Sumut. Sedangkan sektor perkebunan memiliki potensi yang luas untuk dikembangkan dengan total produksi mencapai 23 juta ton per tahun.

Hassanudin juga menjelaskan bahwa Sumut sedang mengembangkan beberapa infrastruktur pendukung, seperti jalan tol Binjai-Langsa, jalan tol Kisaran-Rantau Prapat, dan jalan tol Indrapura-Kisaran.

Selain itu, Sumut juga sedang mendorong industri yang ramah lingkungan. Saat ini, Sumut memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) sebesar 495 MW di Kabupaten Tapanuli Utara dan Mandailing Natal. Sumut juga memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sebesar 333 MW di Kawasan Asahan, Langkat, Dairi, dan Toba.

Sumut juga sudah memiliki pengolahan limbah B3 di Kawasan Industri Medan (KIM) dan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei yang menggunakan tenaga surya dan biogas untuk listrik. Hal ini membuat industri di Sumut tidak lagi tergantung pada batu bara sebagai sumber energi.

Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Nurul Ichwan, menjelaskan bahwa saat ini ada tiga norma investasi, yakni green, blue, dan circular. Green berarti manusia harus melindungi alam yang dieksploitasi, blue berarti melindungi laut, dan circular berarti mengembangkan konsep daur ulang.

Deputi Senior BI, Destry Damayanti, mengatakan bahwa negara-negara bersaing untuk mendapatkan investor. Terlebih lagi, saat ini kondisi perekonomian global tidak stabil karena geopolitik yang fluktuatif.

“Negara lain berupaya keras keluar dari kebijakan ekonomi yang ketat, belum lagi geopolitik. Alhamdulillah, pertumbuhan kita masih solid, dan di tahun 2023 masih bisa tetap tumbuh,” kata Destry.

Penjabat Gubernur Sumut Hassanudin dan pihak terkait berharap dapat mempromosikan sektor-sektor tersebut kepada investor yang tepat, sehingga investasi yang masuk ke Sumut dapat maksimal.