US Dollar Weakness Trend Continues, Market Players Prefer to Wait And See

by -117 Views

MEDAN, Waspada.co.id – Kurangnya sentimen dalam perdagangan hari ini menyebabkan indeks bursa saham bergerak sideways.

Ekonom Sumut, Gunawan Benjamin, mengatakan IHSG juga berada dalam rentang yang cukup sempit dan tidak akan jauh dari perdagangan sehari sebelumnya. Pada sesi pembukaan perdagangan, IHSG dibuka melemah di level 6.819,98. IHSG diproyeksikan akan bergerak dalam rentang 6.770 hingga 6.850 hari ini.

“Pelaku pasar saham di Indonesia disarankan untuk terus memantau situasi politik yang berkembang belakangan ini,” katanya, Rabu (8/11).

Kinerja indeks bursa di Asia juga banyak yang bergerak sideways, sehingga motor penggerak IHSG hari ini juga tidak mendapatkan banyak dukungan dari kinerja indeks bursa di kawasan Asia. Pelaku pasar saham masih menanti arahan dari Gubernur Bank Sentral AS atau The Fed yang akan memberikan pandangan ekonomi AS, yang akan diterjemahkan sebagai arah kebijakan suku bunga acuannya.

“Sementara itu, kinerja mata uang rupiah berpeluang untuk kembali menguat pada perdagangan hari ini. Mata uang Rupiah sempat dibuka menguat di level 15.590 per US Dolar. Rupiah diproyeksikan akan bergerak dalam rentang 15.580 hingga 15.620 pada perdagangan hari ini. Penguatan rupiah seiring dengan memburuknya data-data ekonomi AS belakangan ini yang menjadi indikasi bahwa The Fed mungkin akan bersifat dovish nantinya,” ungkapnya.

Sejauh ini mata uang rupiah juga tidak mendapatkan dorongan besar dari rilis pertumbuhan ekonomi oleh BPS sebelumnya. Kinerja pertumbuhan ekonomi maupun inflasi masih sesuai dengan ekspektasi pasar. Dan pelaku pasar juga lebih banyak mengambil posisi wait and see sebelum testimoni Gubernur Bank Sentral AS malam nanti.

“Di sisi lain, harga emas dunia terpantau bergerak sideways pada perdagangan hari ini. Harga emas saat ini ditransaksikan di kisaran level $1.970 per ons troy nya. Pertaruhan besar pada harga emas terjadi di malam nanti. Jika Bank Sentral AS memberikan sinyal dovish, maka emas berpeluang untuk bertahan dengan kecenderungan menguat dalam jangka pendek,” tandasnya. (wol/eko/d1)

Editor: Ari Tanjung