Petani Menderita di Tengah Polemik Harga Cabai yang Melonjak

by -119 Views

Ketua Tim Pemantau Harga Pangan Sumatera Utara, Gunawan Benjamin, mengatakan bahwa harga cabai merah di Kota Medan pada bulan Oktober lalu berkisar antara Rp28.000 hingga Rp40.000 per kg, dengan rata-rata sekitar Rp33.000 per kg. Sementara harga cabai rawit berkisar rata-rata Rp42.000 per kg. Di sisi lain, harga bawang merah rata-rata ditransaksikan sekitar Rp21.000 per kg, yang masih dianggap belum mencapai kriteria harga yang ideal.

Gunawan juga mencatat bahwa harga jual bawang merah masih belum menguntungkan para petani, karena harganya masih di bawah kisaran keekonomian petani yang berkisar antara Rp18.000 hingga Rp20.000 per kg. Meskipun ada petani yang menjual di atas Rp25.000 per kg, namun hal tersebut dianggap lebih bersahabat bagi petani. Untuk cabai merah, harga keekonomiannya berada di atas Rp27.000 di tingkat pedagang pengecer.

Dampaknya harga di bulan Oktober sudah di atas harga keekonomiannya, namun nilai tukar petani terutama petani hortikultura masih di bawah 100. Indeks NTP tanaman hortikultura berada di level 87.71 di bulan Oktober, atau mengalami penurunan sebesar 2,56 persen.

Selain itu, harga cabai merah juga mengalami penurunan di bulan September, yang dijual rata-rata seharga Rp43.000 per kg. Indeks biaya produksi juga mengalami penurunan sebesar 0,02% menjadi 117.07. Hal ini menunjukkan bahwa harga jual tanaman tidak mampu menutup pengeluaran petani, yang menyebabkan petani mengalami kerugian dan neraca keuangannya negatif.

Gunawan menegaskan bahwa pemerintah perlu melakukan upaya serius untuk menekan biaya produksi petani serta mengendalikan laju tekanan inflasi yang dapat mempengaruhi harga beras. Jika hal ini tidak ditangani, harga cabai akan terus menjadi mahal dan memicu terjadinya inflasi. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah untuk menjaga kesejahteraan petani dan menjaga kestabilan harga pangan.