Pasar Keuangan Berpotensi Mengalami Fluktuasi Volatil

by -385 Views

MEDAN, Waspada.co.id – Pasar keuangan selama sepekan ke depan akan diguyur banyak agend penting.

Ekonom Sumut, Gunawan Benjamin, menuturkan kinerja pasar keuangan diroyeksikan bergerak sangat volatile. Salah satu yang akan berpengaruh besar terhadp pasar keuangan adalah pidato Gubernur Bank Sentral AS di akhir pekan.

“Namun sebelum ke akhir pekan, akan ada rilis pertumbuhan ekonomi AS kuartal ketiga, yang diproyeksikan tumbuh signifikan di atas 4,5%. Selanjutnya ada rilis data PCE Price Index yang akan menjadi gambaran bagaimana sikap Gubernur The FED di akhir pekan,” tuturnya, Senin (27/11).

Di Asia, akan ada rilis pertumbuhan ekonomi India yang dikuartal kedua mampu tumbuh 7,8%. Dan jika pertumbuhan tersebut mampu dipertahankan, pasar keuangan di Asia berpeluang menguat. Namun untuk perdagangan di awal pekan ini, kinerja pasar keuangan masih diwarnai dengan potensi tekanan khususnya yang berpeluang terjadi pada mata uang rupiah.

“Setelah perayaan thanksgiving di AS, imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun mengalami penguatan. Pada sesi perdagangan di Asia pagi ini, US Treasury 10 YR imbal hasinya berada di level 4.51%. Sangat berpeuang menjadi beban bagi mata uang rupiah. Sekalipun BI maporkan bahwa terjadi aliran dana masuk atau capital inflow yang besar di pasar surat berharga negara,” ungkapnya.

Dengan kenaikan imbal hasil tersebut, mata uang rupiah berpeluang untuk kembali diperdagangkan dikisaran 15.600 per US Dolar. Peluang rupiah untuk melemah sangat terbuka pada hari ini. Rupiah diproyeksikan akan bergerak dalam rentang 15.520 hingga 15.600 per US Dolar. Sementara pada sesi perdagangan pagi ini, rupiah ditransaksikan menguat di kisaran level 15.530 per US Dolar.

“Di sisi lainnya, kinerja IHSG diproyeksikan akan bergerak sideways dengan potensi mengikuti pergerakan bursa asia yang melemah dan berpeluang menguji level psikologis 7.000. Jika mampu menembus level tersebut, IHSG sangat berpeluang untuk turun hingga ke level 6.950. IHSG pada sesi pembukaan perdagangan hari ini dibuka menguat di kisaran level 6.930. Dan selama sepekan ke depan, pasar keuangan pada dasarnya akan lebih banyak diguyur sentimen positif,” jelasnya.

“Sementara itu, kinerja harga emas di akhir pekan kemarin mampu menembus level $2.000 per ons troy. Pada sesi perdagangan pagi ini harga emas kian menjauh dan diiperdagangkan di level $2.013 per ons troy. Harga emas memiliki peluang untuk menguat dalam jangka menengah seiring dengan meningkatnya tekanan pada mata uang US Dolar,” tandasnya. (wol/eko/d1)

Editor: Ari Tanjung