Seorang demonstran yang membawa bendera Palestina melakukan aksi bakar diri di luar konsulat Israel di Atlanta, Amerika Serikat. Hal ini mengakibatkan cedera pada seorang penjaga keamanan yang berusaha melakukan intervensi. Kepala Polisi, Darin Schierbaum, menyatakan dalam konferensi pers bahwa pelaku aksi bakar diri kini dalam kondisi kritis, namun identitasnya tidak diungkapkan. Saat ini, belum ada informasi pasti mengenai kondisi penjaga keamanan yang terluka.
Schierbaum menegaskan bahwa gedung tersebut tetap aman, dan tidak terlihat adanya ancaman lain. Menurutnya, aksi bakar diri tersebut dianggap sebagai tindakan protes politik yang ekstrem. Pengunjuk rasa tersebut tiba di gedung perkantoran, yang juga menampung konsulat dan beberapa tempat usaha lainnya. Peristiwa terjadi sekitar pukul 12:17 pada hari Jumat (1/12) waktu setempat. Pengunjuk rasa tersebut tiba-tiba saja menuangkan bensin ke tubuhnya. Kantor FBI di Atlanta mengonfirmasi bahwa mereka sedang berkoordinasi dengan penegak hukum setempat terkait kejadian ini. Namun, konsulat dan kedutaan Israel di Washington belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar terkait insiden tersebut.
Diketahui bahwa pasukan Israel melanjutkan serangan militernya di Gaza pada hari Jumat (1/12) setelah pembicaraan untuk memperpanjang gencatan senjata gagal. Israel bertekad untuk menghancurkan Hamas setelah kelompok milisi Palestina itu menyerang Israel selatan pada 7 Oktober. Dalam serangan tersebut, dari pihak Israel menewaskan 1.200 orang dan menyandera 240 orang. Sedangkan dari rakyat Palestina sendiri, ada lebih dari 15.000 warga Gaza tewas dalam serangan udara dan darat yang dilakukan Israel. Penyerangan ini sebagai respons terhadap serangan Hamas. Serangan berulang ini mengakibatkan kerusakan parah di sebagian besar wilayah Gaza. Konflik tersebut memicu berbagai aksi protes dan demonstrasi di Amerika Serikat. Banyak yang mengungkapkan dukungan maupun ketidaksetujuan terhadap Israel dan Palestina.
