Pakar Menyebut Citra Gemoy Prabowo Memudar Selama Debat Perdana

by -131 Views

Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing mengungkapkan bahwa citra gemoy yang dibangun oleh calon presiden Prabowo Subianto luntur di debat perdana Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Selasa (12/12) malam.

“Terlihat ada ketidaksinkronan antara branding gemoy dengan perilaku ketika debat. Perangai Prabowo mengkonfirmasi karakter emosional yang asli, sebelum muncul citra gemoy,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (14/12).

Menurut dia, gemoy berarti menggemaskan. Julukan itu melekat pada Prabowo karena sering kali bersikap spontan dan menari ketika menghadapi keadaan “sulit”. Salah satu aksi joget yang viral adalah saat Prabowo berhadapan dengan jurnalis Najwa Shihab dalam adu gagasan ala Mata Najwa di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, pertengahan September lalu.

Citra Prabowo sebagai sosok yang menggemaskan tidak muncul dalam debat Pilpres 2019. Saat itu, Prabowo dikenal oleh publik sebagai sosok yang tegas dan cenderung emosional. Dalam salah satu momen kampanye, Prabowo bahkan pernah terlihat menggebrak podium saat sedang berorasi.

“Strategi ini gagal. Padahal, sebenarnya bukan begitu (gemoy). Seharusnya, menurut saya, pencitraan itu harus sejalan dengan perilaku sehari-hari dia. Sehingga, tidak terlihat kontradiktif,” katanya.

Dalam debat perdana Pilpres 2024 di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Selasa (12/12) malam, Prabowo terlihat berulang kali menanggapi argumentasi lawan politiknya secara emosional.

Ketika Anies mengkritik partai politik yang sering kali mendapat persepsi buruk dari masyarakat, Prabowo kemudian merespons dan menyebut Anies berlebihan. Ia juga menyinggung bagaimana Anies sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta lantaran disokong oleh Partai Gerindra lewat proses yang demokratis.

Anies menyerang balik dengan menyebut Prabowo tak tahan lama menjadi oposisi. Ia bahkan mengungkap salah satu pembicaraannya dengan Prabowo. Menurut Anies, Prabowo tak betah jadi oposisi lantaran bisnisnya tak bisa berkembang.

“Dalam perdebatan itu terucap kata, ‘Mas Anies, Mas Anies!’. Itu memiliki makna superior. Pada forum perdebatan formal apa pun, latar belakang itu harus egaliter dan tidak boleh (kandidat) itu memposisikan superior dibanding orang lain,” tutur Emrus.

Tak hanya ketika berdebat melawan Anies, emosi Prabowo juga muncul saat menanggapi pertanyaan Ganjar soal dugaan keterlibatan dalam kasus pelanggaran HAM berat di masa lalu. Prabowo berdalih serangan semacam itu hanya dipakai lawan politik untuk menjatuhkan pamornya.

Debat pertama bagi tiga capres, yaitu Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo diadakan oleh KPU RI. Debat ini mengulas tema pemerintahan, hukum, HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga.

Debat kedua Pilpres 2024 akan digelar pada Jumat (22/12). Debat ini dikhususkan untuk cawapres dari tiga pasangan capres-cawapres yang akan bertarung di pilpres tahun depan. Ketiga cawapres yaitu Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD.

Tema yang akan diulas adalah ekonomi (ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital), keuangan, investasi pajak, perdagangan, pengelolaan APBN-APBD, infrastruktur, dan perkotaan.

Debat akan diselenggarakan pada 7 Januari 2024, 21 Januari 2024, dan 4 Februari 2024.

Rangkaian debat tersebut adalah bagian dari kampanye yang ditetapkan oleh KPU RI dan berlangsung sejak 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024. Pemungutan suara akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024.