Ekonomi Sumut Diproyeksikan Tumbuh Melambat pada Tahun 2024

by -218 Views

MEDAN, Waspada.co.id – Pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara diperkirakan akan melambat dalam rentang 4,4% hingga 4,8%. Pertumbuhan ekonomi Sumut tahun depan masih akan bergantung pada konsumsi sebagai penggerak utamanya.

Ekonom Sumut, Gunawan Benjamin, mengatakan bahwa konsumsi akan tetap menjadi motor penggerak utama dibandingkan dengan faktor pertumbuhan lainnya.

“I upaya untuk mendorong konsumsi seperti bantuan sosial dalam bentuk uang tunai, sembako, dan bentuk bantuan lain akan menjadi tulang punggung ekonomi dalam menjaga daya beli masyarakat, terutama masyarakat ekonomi bawah atau rentan. Pemerintah bahkan telah memperpanjang program bantuan beras hingga bulan Maret 2024 mendatang. Belanja rutin pemerintah baru akan terlihat di semester II tahun 2024,” ujarnya pada Rabu (20/12).

Belanja untuk Pemilu akan mencapai puncaknya pada bulan Januari 2024 mendatang. Belanja untuk Pemilu (Pilpres-Pilkada) selanjutnya diperkirakan akan terus tumbuh jika dibandingkan dengan tahun 2023, tetapi trennya tidak akan sekuat pada Januari 2024.

Belanja untuk Pemilu akan mendorong belanja masyarakat, serta akan meringankan beban fiskal pemerintah dalam mendorong belanja pada tahun 2024 mendatang.

“Konsumsi masyarakat juga akan didorong oleh stimulus pembelian rumah baru di bawah 2 miliar, dengan pembebasan PPN dan bantuan administrasi untuk golongan masyarakat tertentu. Kebijakan tersebut jelas membantu mendorong konsumsi masyarakat, sehingga konsumsi akan menjadi motor penggerak ekonomi tahun 2024,” ungkapnya.

Namun, perlu dicatat bahwa skenario buruk seperti melambatnya ekonomi China sangat potensial untuk menekan kinerja ekspor Sumut, termasuk ancaman penerapan kebijakan EURDR.

Tak hanya itu, impor juga akan terhambat seiring dengan stagnasi harga komoditas yang cenderung melemah. Kinerja ekspor-impor akan menjadi indikator yang paling jelas dalam menunjukkan kinerja ekonomi Sumut sesungguhnya.

“Perlambatan ekonomi akan sangat terlihat dari kinerja ekspor-impor. Sejauh ini laju PDRB mendapatkan momentum dari belanja masyarakat atau konsumsi, sehingga PDRB terlihat cukup baik. Namun setelah Pemilu usai, dan skenario terburuk terjadi, siapapun yang terpilih sebagai presiden atau kepala daerah harus sudah memiliki mitigasi perlambatan ekonomi lebih lanjut tahun mendatang,” tegasnya. (wol/eko/d2)

Editor: Ari Tanjung