IHSG dan Rupiah Terus Menguat, Pasar Menunggu Keputusan BI tentang Kebijakan Bunga Acuan

by -119 Views

MEDAN, Waspada.co.id – Kinerja pasar saham pada perdagangan hari ini diproyeksikan akan mengalami penguatan. Seiring dengan kinerja mayoritas bursa di Asia yang pada perdagangan hari ini dibuka di teritori positif.

Ekonom Sumut, Gunawan Benjamin, menuturkan kinerja IHSG diproyeksikan akan menguat dan mencoba menembus level psikologis 7.200.

“Secara teknikal IHSG berpeluang untuk menembus level tersebut, namun disisi lain kegagalan menembus level psikologis tersebut bisa memicu terjadinya koreksi,” tuturnya, Rabu (20/12).

IHSG di sesi perdagangan pagi hari ini ditransaksikan menguat dikisaran level 7.215. Sementara itu minimya sentimen data ekonomi yang akan dirilis pada hari ini, membuat pasar keuangan akan lebih banyak digerakan oleh faktor teknikal. Pada dasarnya, ada agenda ekonomi penting dari sejumlah negara eropa, namun diproyeksikan tidak akan berpengaruh banyak ke pasar keuangan tanah air.

“Sementara itu, mata uang rupiah ditransaksikan menguat di sesi perdagangan pagi ini. Sejauh ini mata uang rupiah ditransaksikan di kisaran level 15.490 per US Dolar. Rupiah diproyeksikan akan bergerak dalam rentang 15.450 hingga 15.500 per US Dolar selama sesi perdagangan hari ini. Memburuknya imbal hasil US Treasury menjadi salah satu pendorong penguatan rupiah,” ungkapnya.

Di sisi lainnya, harga emas ditransaksikan stabil dikisaran $2.037 per ons troy. Pergerakan harga emas diproyeksikan baru akan sangat atraktif pada akhir pekan nanti.

“Di mana agenda penting dari tanah air seperti kebijakan suku bunga acuan BI, dan rilis data ekonomi penting dari AS yang akan lebih banyak menggerakan pasar di akhir pekan,” ungkapnya.

“Akan tetapi bukan hanya harga emas yang akan sangat dipegaruhi oleh data tersebut. Pasar keuangan lainnya seperti IHSG dan rupiah juga tengah menanti kebijakan Bank Indonesia, serta rilis data pertumbuhan ekonomi AS yang diproyeksikan menguat saat rilisnya besok,” tandasnya. (wol/eko/d1)

Editor: Ari Tanjung