Banjir Mendorong Harga Cabai Rawit Melonjak Tidak Terkendali

by -100 Views

MEDAN, Waspada.co.id – Selama periode Natal yang baru saja berlalu, harga beberapa kebutuhan pokok terpantau stabil. Namun, harga cabai rawit pada hari Selasa setelah Natal sempat melonjak hingga mencapai Rp68.000 per Kg.

Gunawan Benjamin, Ketua Tim Pemantauan Harga Pangan Sumatera Utara, mengatakan bahwa harga cabai rawit di lapangan sempat mencapai Rp50.000 per Kg. Dia juga menyebutkan bahwa perayaan Natal di Sumatera Utara yang diiringi hujan sehari-harinya, termasuk di wilayah lain seperti Aceh, telah menyebabkan kenaikan harga cabai rawit.

Banjir di Aceh juga memutuskan distribusi cabai dari wilayah Takengon yang biasanya masuk ke pasar tradisional di Kota Medan. Harga cabai rawit yang sebelumnya stabil di Rp45.000 per Kg, melonjak 51% pada hari Selasa namun saat ini sudah mulai turun.

Gunawan mengungkapkan bahwa Sumatera Utara seringkali bergantung pada pasokan cabai dari Aceh, terutama dari Takengon. Kenaikan harga cabai rawit setelah banjir tentunya memberatkan konsumen.

Selain cabai rawit, harga ayam juga mengalami kenaikan setelah Natal dan diproyeksikan bisa mencapai Rp33.000 hingga Rp35.000 per Kg pada bulan Desember ini. Hal ini disebabkan oleh penurunan stok ayam setelah peternak merasa tidak mendapatkan keuntungan ketika harga ayam sempat di bawah Rp28.000 per Kg.

Namun, Gunawan juga menambahkan bahwa sejumlah komoditas pangan masih stabil menjelang tahun baru, kecuali hortikultura dan sayur-sayuran dari dataran rendah yang mengalami kenaikan sekitar 20% sejak Natal kemarin. (wol/eko/d1)

Editor: Ari Tanjung