Pada buku 2 Kepemimpinan Militer: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto, Prabowo Subianto mengisahkan pengalamannya sebagai seorang komandan batalyon. Ia mengungkapkan bahwa tidak semua pemimpin layak untuk dicontoh, dan cerita-cerita tersebut disampaikan agar orang lain tidak melakukan hal yang sama.
Salah satu kisah yang ia bagikan adalah saat ia menjabat sebagai Komandan Batalyon 328 di Timor Timur pada tahun 1988-1989. Saat itu, pasukannya sedang merencanakan sebuah pesta untuk rakyat di kampung tersebut. Prabowo memerintahkan seorang Letnan untuk memastikan keamanan di sebuah bukit yang menguasai medan sekitar.
Setelah pesta selesai, Prabowo menemukan Letnan tersebut berada di tenda dan mengakui bahwa sebenarnya bukan dia yang memimpin peletonnya untuk mengamankan bukit tersebut, melainkan seorang Bintara Peleton. Prabowo menilai hal ini sebagai contoh kepemimpinan yang tidak benar dan tidak pantas.
Sebagai tindakan pembelajaran, Prabowo mencabut senjata Letnan tersebut dan memerintahkan dia untuk tidak menjadi komandan peleton selama beberapa minggu. Hal ini dilakukan sebagai contoh bahwa kepemimpinan yang tidak benar tidak boleh ditoleransi di kalangan TNI.
Sumber: https://prabowosubianto.com/contoh-contoh-pemimpin-yang-tidak-benar/
