Perilaku Pemimpin Sejati – prabowo2024.net

by -115 Views

Pemimpin Militer Sejati: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto

Seorang pemimpin militer akan membentuk kepribadian dan kepemimpinannya dalam pertempuran. Saya beruntung memiliki pengalaman sebagai perwira muda yang dibina, dilatih, dan diberi arahan oleh banyak pelaku perang kemerdekaan dan operasi militer dalam sejarah awal Republik Indonesia.

Pada masa itu, tidak ada jaminan bahwa Repubik Indonesia bisa bertahan. Karena tidak ada anggaran untuk pemerintah dan tentara. Keberhasilan bangsa ditentukan oleh keberanian ribuan atau puluhan ribu anak bangsa Indonesia dari berbagai suku, ras, kelompok etnis, dan daerah.

Mereka dihadapkan pada pilihan, antara bergabung dalam perjuangan kemerdekaan atau menjaga keselamatan diri dengan menghindari risiko. Mereka memilih mempertaruhkan nyawa untuk merebut kemerdekaan sehingga kita bisa menjadi bebas dari penjajahan yang telah berlangsung selama ratusan tahun.

Mereka ini adalah angkatan ’45, yang dikenal sebagai “generasi pembebas”. Sebagai seorang Taruna Akademi Militer, saya beruntung dapat berinteraksi dengan banyak tokoh dari angkatan ’45. Bahkan keluarga saya sendiri adalah bagian dari angkatan ’45.

Kakek saya, Margono Djojohadikusumo, dipercaya oleh Bung Karno untuk melanjutkan perjuangan kemerdekaan saat Bung Karno dan para tokoh nasionalis pribumi ditangkap dan dibuang oleh Belanda. Bahkan satu hari sebelum Bung Karno dibuang ke Pulau Ende, Nusa Tenggara Timur, Pak Margono dipanggil oleh Bung Karno.

Demikian pula, dua paman saya, Letnan Subianto Djojohadikusumo dan Taruna Sujono Djojohadikusumo, gugur dalam pertempuran melawan tentara Jepang di Lengkong, Serpong, Tangerang Selatan, Banten pada tanggal 25 Januari 1946.

Orang tua saya, Soemitro Djojohadikusumo, terlibat dalam penyelundupan karet dan kopra ke luar Indonesia, menyelundupkan senjata dari luar untuk pasukan Indonesia, serta ikut memproduksi uang pertama Indonesia yang dikenal dengan ORI (Oeang Republik Indonesia).

Pada usia 29 tahun, beliau menjadi Asisten Pribadi Perdana Menteri RI I, Sutan Sjahrir. Keluarga saya adalah bagian dari angkatan ’45 yang menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang merdeka, terhormat, adil, dan makmur.

Saya juga beruntung sering berinteraksi langsung dengan tokoh-tokoh angkatan ’45, baik saat kecil maupun saat saya memulai karir di Akademi Militer Nasional (AMN) di Magelang. Mereka telah menyumbangkan pelajaran berharga kepada saya bagaimana seorang pemimpin militer, seorang komandan pasukan tempur, dan seorang panglima harus bertindak, bersikap, dan berperilaku.

Sumber: https://prabowosubianto.com/perilaku-pemimpin-sejati/

Source link