Merek oli mesin yang beragam di pasaran membuat konsumen sering kali beralih-alih dari satu merek oli ke merek oli lainnya. Namun, apakah aman untuk kendaraan menggunakan oli yang berbeda-beda? Menurut Ahli Konversi Energi Institut Teknologi Bandung (ITB), Tri Yuswidjajanto Zaenuri, penggunaan oli mesin yang berbeda-beda sebenarnya tidak berbahaya bagi mesin, asalkan jenis oli yang digunakan tetap sama.
Yus menjelaskan bahwa penggantian dari oli mineral ke oli mineral atau oli sintetik ke oli sintetik tidak masalah, selama oli sebelumnya benar-benar terkuras habis. Namun, jika konsumen mengganti oli dengan jenis yang berbeda, seperti oli sintetik dengan oli mineral, maka perlu dilakukan pengurasan terlebih dahulu.
Proses pengurasan dilakukan dengan memasukkan oli baru, menjalankan mesin selama 30 menit, kemudian mengganti oli tersebut kembali. Meskipun terlihat boros, hal ini dilakukan untuk mencegah kontaminasi dari oli yang lama.
Yus juga menekankan bahwa jika tidak dilakukan pengurasan, maka bisa timbul jel atau varnish yang dapat merusak mesin. Oleh karena itu, konsumen perlu memperhatikan proses penggantian oli mesin untuk menjaga kesehatan mesin kendaraan mereka.
