Setelah 75 Tahun Lebih Merdeka, Kita Belum Sejahtera

by -107 Views

Indonesia Kaya Sumber Daya Alam dan Manusia, Tetapi Masih Hidup dalam Kemiskinan

Indonesia kaya akan sumber daya alam dan sumber daya manusia, tetapi sebagian besar rakyat Indonesia saat ini masih hidup dalam kemiskinan. Kondisi ini saya sebut sebagai Paradoks Indonesia. Selama 30 tahun terakhir, ekonomi Indonesia tidak berkembang dengan baik. Sebagai perbandingan, Tiongkok memiliki pertumbuhan ekonomi yang jauh lebih besar daripada Indonesia dalam periode yang sama. Tiongkok menerapkan prinsip state capitalism, atau kapitalisme negara, dengan mengelola cabang produksi penting dan sumber daya alam melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Di Indonesia, sistem ekonomi masih terperangkap dalam oligarki, di mana perekonomian dikuasai oleh segelintir orang super kaya. Keputusan politik yang dibuat juga memiliki dampak besar terhadap kemiskinan atau kemakmuran rakyat. Untuk mengatasi paradoks ini, diperlukan kebijakan yang tepat dalam mengelola kekayaan negara. Kita harus sadar bahwa dengan keputusan politik yang tepat, rakyat Indonesia bisa hidup sejahtera dan bebas dari kemiskinan.

Saat ini adalah waktunya untuk membangkitkan kader bangsa agar memiliki kearifan dan kemampuan dalam mengambil keputusan politik yang tepat. Kita tidak boleh menerima keadaan sekarang, tetapi berjuang untuk membuat Indonesia menjadi negara yang kuat dan terhormat.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia harus mencapai angka dua digit agar bisa keluar dari perangkap negara menengah. Dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, Indonesia bisa bersaing dengan negara-negara maju dan menjadi negara berpenghasilan atas. Ini adalah tugas yang harus dijalankan agar Indonesia tidak terperangkap dalam paradoks ekonomi. Oleh karena itu, kita harus bijak dalam mengelola ekonomi negara dan mengambil keputusan politik yang tepat untuk masa depan bangsa Indonesia.

Source link