Prabowo Subianto di Podcast Deddy Corbuzier, Dendam itu Menghabiskan Energi

by -89 Views

Jakarta – Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengingatkan seluruh masyarakat Indonesia agar tidak perlu menyimpan dendam. Menurutnya, memelihara dendam hanya akan membuang energi yang tidak perlu.

Prabowo mengakui bahwa selama hidupnya, ia memegang teguh filosofi kuno yang mengatakan bahwa seribu kawan terlalu sedikit, dan satu musuh terlalu banyak.

“Pendekatan ini memahami kehidupan sebenarnya. Lebih baik memiliki banyak kawan dan berusaha untuk tidak membuat musuh. Artinya, tidak perlu merasa dendam,” ujar Prabowo dalam podcast Deddy Corbuzier yang ditayangkan di YouTube, Selasa (13/2).

Menurutnya, meskipun Indonesia memiliki beragam budaya, kunci utamanya adalah persatuan. Terutama di tahun politik yang rentan dengan berita-berita palsu yang dapat menimbulkan kegaduhan. Prabowo menganggap Indonesia sebagai rumah bagi semua warganya, sehingga wajar jika terdapat perbedaan dalam pilihan.

“Kita semua satu keluarga, nusantara. Dalam keluarga pasti terdapat perbedaan. Kita semua bagian dari keluarga Indonesia. Perbedaan itu hal yang biasa,” ujar Prabowo.

“Kita harus bersatu. Itulah kuncinya. Kita harus rukun. Mengapa kita harus menyimpan dendam? Dendam hanya akan habiskan energi. Kalau ada orang yang tidak suka pada kita, itu tidak masalah. Terima kasih. Anda jalani jalan anda, saya jalani jalan saya,” lanjutnya.

Terkait kebijakan politik luar negeri (polugri), Prabowo menjelaskan bahwa Indonesia telah berada dalam jalur yang benar dengan tidak memihak pada blok manapun.

“Kita menjaga hubungan politik dengan siapapun. Ini adalah warisan dari para pendiri bangsa kita. Tradisi Indonesia, identitas Indonesia sebagai negara dan bangsa adalah tidak ikut blok-blokan. Kita tidak mau ikut blok komunis atau kapitalis, kita ingin non-blok. Kita ingin bebas dan aktif. Saya rasa ini yang terbaik. Tidak perlu bermusuhan, untuk apa?” katanya.

Menteri Pertahanan RI tersebut melanjutkan bahwa kebijakan polugri terbaik adalah menjadi ‘tetangga’ yang baik bagi negara tetangga.

“Ini adalah yang saya pelajari dari sejarah, kebijakan terbaik adalah kebijakan memiliki tetangga yang baik. Efektif. Hubungan kita saat ini baik dengan tetangga-tetangga kita. Kita memiliki kepentingan yang sama. Jika terdapat perbedaan atau gesekan, mari kita bicarakan sebagai teman, sebagai kawan. Mari kita negosiasi,” ujar Prabowo. (SENOPATI)

Source link