Kenaikan Kebutuhan Pangan Holtikultura Alami Selama Pekan Ini – Waspada Online

by -139 Views

MEDAN, Waspada.co.id – Setelah mengalami penurunan pada akhir pekan lalu, harga beberapa kebutuhan pangan hortikultura kembali mengalami kenaikan.

Kenaikan ini umumnya terjadi di awal pekan karena pasokan dari wilayah pegunungan yang minim.

Ketua Tim Pemantau Harga Pangan Sumut, Gunawan Benjamin, mengatakan bahwa berdasarkan pemantauan harga dari pedagang besar, harga cabai merah mengalami penurunan yang signifikan.

“Harga mencapai Rp30.000 hingga Rp33.000 per kilogram, sementara kemarin di pasar tradisional di Kota Medan harga berada di kisaran Rp40.000 – Rp44.000 per kilogram. Namun hari ini harga kembali naik dan mencapai sekitar Rp50.000 per kilogramnya,” ujarnya, Selasa (14/5).

Tren harga pekan ini berpotensi untuk turun kembali. Sedangkan harga cabai rawit diproyeksikan tetap dalam kisaran Rp25.000 hingga Rp30.000 per kilogram di sekitar wilayah Deliserdang, Medan, dan Langkat.

“Harga ikan segar juga mengalami penurunan tajam di awal pekan ini, setelah turun pada pekan sebelumnya,” katanya.

Harga ikan tongkol dijual seharga Rp10.000 per kilogram di wilayah Deliserdang, tidak hanya ikan tongkol, beberapa jenis ikan lain yang umum dikonsumsi juga mengalami penurunan seperti dencis. Jenis dencis pulpen dijual seharga Rp30.000 per kilogram, sementara jenis lainnya dijual seharga Rp10.000 per kilogram.

“Namun sayangnya, penurunan harga ikan tidak mengakibatkan turunnya harga daging ayam. Harga daging ayam malah tetap tinggi dalam kisaran Rp35.000 hingga Rp40.000 per kilogram. Permintaan yang cukup tinggi ditambah dengan pasokan yang melemah dibandingkan dengan akhir tahun sebelumnya, membuat harga daging ayam tetap tinggi. Meski begitu, saya memprediksi harga daging ayam berpotensi turun pekan ini,” jelasnya.

“Selain itu, harga kebutuhan pangan lainnya stabil. Seperti harga telur ayam, beras, minyak goreng, gula pasir, dan bawang putih terpantau stabil. Kita tunggu perkembangan harga pada hari Rabu mendatang. Seharusnya akan ada perkembangan harga terbaru yang lebih mencerminkan keseimbangan pasar,” tegasnya. (wol/eko/d2)

Editor: Ari Tanjung