JAKARTA, Waspada.co.id – Pengamat politik dan peneliti senior Surabaya Survei Center (SSC), Surokim Abdussalam, mendukung rencana Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk menempatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai penasihat di pemerintahannya setelah pensiun.
Surokim menyatakan bahwa dunia internasional akan memberikan kepercayaan kepada Prabowo yang didampingi oleh Gibran Rakabuming Raka sebagai wakil presiden, terutama dalam hal investasi yang masuk ke Indonesia, karena pembangunan yang berkelanjutan dalam negeri.
“Saya kira tidak ada salahnya penempatan itu, bahkan dalam hal-hal tertentu yang strategis, presiden pasti butuh masukan dan saran-saran. Pak Jokowi selama 10 tahun memimpin republik ini juga memberikan kontribusi yang cukup banyak,” ujar Surokim.
Hubungan antara Prabowo dan Jokowi sangat erat, dan wajar jika Jokowi menitipkan keberlanjutan pemerintahan dan pembangunan di tangan Prabowo. Menurut Surokim, penempatan Jokowi akan memberikan manfaat bagi pemerintahan Prabowo-Gibran sebagai wujud pemerintahan yang menganut prinsip gotong royong.
Surokim juga menyatakan bahwa penempatan mantan pemimpin dalam pemerintahan baru adalah praktik umum di banyak negara sebagai upaya untuk menarik minat dunia usaha dan investasi. Menurutnya, investasi akan melihat adanya keberlanjutan dalam pembangunan suatu negara jika mantan pemimpin juga diberdayakan dalam pemerintahan baru.
Selain itu, Surokim menepis anggapan bahwa kehadiran Jokowi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran akan memunculkan konflik. Menurutnya, Jokowi adalah tipe orang yang tahu diri dan tidak akan mengganggu pemerintahan penerusnya.
Kesimpulannya, penempatan Jokowi sebagai penasihat dalam pemerintahan Prabowo-Gibran dapat memberikan manfaat dan mendorong keberlanjutan pembangunan di Indonesia. Surokim percaya bahwa langkah ini juga akan menguatkan kepercayaan publik internasional terhadap pemerintahan baru.