Prediksi Inflasi Bulan Mei di Sumut Akibat Kenaikan Harga Cabai Merah – Waspada Online

by -126 Views

MEDAN, Waspada.co.id – Pada bulan Mei, komoditas pangan strategis seperti daging ayam, bawang merah, dan cabai merah memberikan kontribusi terhadap inflasi.

Ketua Tim Pemantau Harga Pangan Sumut, Gunawan Benjamin, menyatakan bahwa dari ketiga komoditas tersebut, cabai merah mengalami kenaikan tertinggi (36%), diikuti oleh bawang merah (32%) dan daging ayam (14,4%) dalam satu bulan terakhir.

“Di sisi lain, komoditas pangan strategis yang menyebabkan deflasi adalah cabai rawit (turun 13%) dan daging sapi yang mengalami penurunan tipis sebesar 1,5%,” ujarnya pada Jumat (31/5).

Komoditas lain seperti ikan dencis, ikan tongkol, dan tomat juga menyumbang deflasi. Meskipun demikian, Sumut diproyeksikan akan tetap mengalami inflasi pada bulan Mei.

“Di bulan ini, Sumut diperkirakan akan mengalami inflasi maksimal sebesar 0,2% secara bulanan. Selain komoditas pangan tersebut, emas juga memberikan kontribusi terhadap inflasi pada bulan Mei,” tambahnya.

Untuk komoditas pangan lainnya seperti telur ayam, bawang putih, minyak goreng, gula pasir, dan beras, harganya terpantau stabil.

“Inflasi di Sumut diyakini disebabkan oleh kenaikan harga komoditas dari luar Sumut seperti cabai merah dan bawang merah. Sebagian kebutuhan bawang merah di Sumut memang tergantung pada wilayah lain,” ujar Gunawan.

Meskipun demikian, Sumut sebenarnya masih mampu mencetak surplus produksi cabai merah. Namun, harga cabai merah di Sumut pada bulan Mei yang mencapai rata-rata Rp51.000 per kilogram jauh dari harga ekonomi di wilayah Sumut.

“Harga cabai merah di Sumut seharusnya berada dalam rentang Rp25.000 – Rp35.000 per kilogram di bulan Mei. Jika pasokan cabai dari Sumut dialokasikan terlebih dahulu untuk memenuhi kebutuhan lokal, maka harga cabai merah di daerah tersebut tidak akan naik,” ungkapnya.

Jika pasokan cabai merah dari Kabupaten Karo membaik pada bulan Juni dan ketergantungan pada cabai merah dari provinsi tetangga Sumut berkurang, maka bulan Juni masih berpotensi untuk mencatat deflasi.

“Pada bulan Juni, cabai merah dan daging ayam berpotensi mengalami penurunan harga, meskipun minyak goreng dan harga beras cenderung naik,” demikian penjelasan Gunawan. (wol/eko/d1)

Editor: Ari Tanjung