Bandara Internasional Kualanamu di Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara (Sumut), memberikan manfaat ekonomi yang besar bagi wilayah sekitarnya. Menurut Pengamat Ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, tidak hanya sektor perhotelan, jasa kuliner, dan transportasi yang berkembang, tetapi juga komplek rumah hunian di sekitar bandara.
Gunawan menyatakan bahwa pembangunan Bandara Internasional Kualanamu juga memberikan manfaat besar bagi ekonomi Sumut secara keseluruhan. Akses masyarakat internasional ke tempat-tempat wisata di Sumut menjadi lebih mudah berkat adanya bandara ini. Selain itu, promosi potensi industri dan ekonomi di Sumut juga menjadi lebih mudah, dan pendapatan asli daerah juga meningkat.
Bandara Kualanamu memiliki peran besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Sumut. Sejak dibuka pada Juli 2013, pertumbuhan ekonomi Sumut belum mencapai angka 6,01 persen pada tahun tersebut. Meskipun pada tahun 2014, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan operasional Bandara Kualanamu, pertumbuhan ekonomi hanya mencapai 5,23 persen.
Pertumbuhan ekonomi Sumut juga belum mencapai angka yang sama atau lebih tinggi dari tahun 2014. Namun, hal ini bukan disebabkan oleh keberadaan Bandara Kualanamu, melainkan oleh dinamika ekonomi global yang tidak mendukung. Perlambatan ekonomi di Sumut sejak 2014 juga dipicu oleh penurunan harga komoditas energi dunia.
Dengan demikian, kehadiran Bandara Internasional Kualanamu memberikan arah positif bagi pertumbuhan ekonomi Sumut dan mendorong pengembangan potensi ekonomi serta industri di wilayah tersebut.
