Majelis Syuro PKS Yakin Prabowo Subianto Mampu Jadikan Indonesia Pemimpin di ASEAN

by -106 Views

Jakarta – Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri mengunjungi kediaman Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto dan menyatakan keyakinannya bahwa Prabowo dapat memimpin Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai pemimpin di kawasan ASEAN.

Hal tersebut disampaikan saat Salim berkunjung ke kediaman Prabowo di Jl Kertanegara No. 4, Jakarta Selatan, pada Jumat (11/10) sore.

Salim menekankan pentingnya kerja sama seluruh komponen bangsa dalam menghadapi konflik yang dampaknya dapat dirasakan di Indonesia.

“Kalau kita melihat situasi dunia, kondisi yang tidak menentu, semuanya membuat kita semakin solid. Contohnya adalah yang terjadi di Rusia, Ukraina, bahkan agresi Zionis Israel terhadap bangsa Palestina. Semuanya membuat kita harus berpikir komprehensif bagaimana bangsa besar ini dapat menghadapi semuanya, karena dampaknya pasti akan kami rasakan,” ujar Salim.

Salim menggambarkan Indonesia sebagai bangsa besar dengan kekayaan alam yang melimpah perlu menjadi pemimpin di ASEAN.

“Sebagai bangsa besar, baik dari segi territorial maupun jumlah penduduk, serta kekayaan alam, kita ingin bangsa kita menjadi pemimpin di kawasan, saya melihat Prabowo Subianto mampu menjadi pemimpin, pimpinan di kawasan ini,” tambah Salim.

“Jika hal itu terjadi, saya yakin bahwa negeri yang kita cintai bersama tidak akan dilupakan oleh bangsa Palestina. Mereka memiliki hak untuk mencapai kemerdekaan. Ketika kita merdeka, mereka adalah yang pertama memberikan apresiasi, bahkan menerima kemerdekaan bangsa Indonesia,” lanjutnya.

Salim bahkan menyusun pantun khusus untuk Prabowo untuk menunjukkan hubungan baik yang telah terjalin baik dengan Prabowo maupun Partai Gerindra selama ini.

“Hubungan PKS dengan Bapak Prabowo Subianto adalah hubungan yang sangat panjang dan dalam, serta hubungan batin yang sangat dalam sekali,” ucapnya.

Sebagai penutup, Salim mengatakan pantun, “Tahu dilempar di Pantai Belawan, Rame berterbangan burung merpati, Jauh sudah kami berjalan Namun hubungan yang indah tersebut tetap di hati kami.”

“Sebagai penutup ada pantun. Jika tidak ada kapal pinisi. Bagaimana mungkin kami akan menjelajahi dunia Jika kami tidak berkoalisi Bagaimana mungkin kami akan mendorong kemajuan bangsa,” tutup Salim. (RR)

Source link