Bakal calon Bupati Tangerang periode 2024-2029, Mad Romli, dihadapi oleh ancaman pencoretan oleh Partai Nasdem. Hal ini disebabkan karena Romli tidak mengikuti tahapan pemaparan visi-misi dalam acara penjaringan yang diadakan oleh DPW Nasdem Banten pada tanggal 15 Mei 2024. Ketua Tim Penjaringan, Furtasan Ali Yusuf, menyatakan bahwa bakal calon yang mendaftar ke Partai Nasdem namun tidak hadir dalam tahapan penjaringan seperti pemaparan visi-misi berisiko tidak mendapatkan rekomendasi dari partai. Yusuf menegaskan bahwa hal ini disebabkan oleh kurangnya penghargaan yang diberikan kepada Partai Nasdem oleh para calon yang tidak hadir.
Menurut Yusuf, Partai Nasdem menerapkan prinsip transparansi dan terbuka dalam proses penjaringan calon, di mana para calon dapat menunjukkan kemampuan mereka dalam mempresentasikan ide dan gagasan untuk memajukan daerah yang akan dipimpin. Furtasan menekankan bahwa parameter seperti kekuatan mental, kemampuan public speaking, gesture, dan ide menjadi penilaian utama bagi calon yang hadir dalam penjaringan.
Beberapa calon lainnya, seperti Maesyal Raayid, Intan Nurul Hikmah, Cris Indra Wijaya, Didi, dan Komarudin, memberikan pemaparan visi-misi mereka dalam acara tersebut, namun Mad Romli tidak hadir tanpa alasan yang jelas. Setelah pemaparan visi-misi, hasilnya akan disampaikan kepada DPP dalam waktu 17 hari untuk menjadi pertimbangan, termasuk popularitas dan elektabilitas calon. Keputusan akhir tentang calon akan ditentukan oleh DPP nasional berdasarkan rekomendasi dari tingkat regional seperti DPW Nasdem Banten.
