DS Automobiles, merek mobil mewah di bawah Stellantis, memiliki ambisi besar untuk bersaing dengan merek ultra-mewah seperti Bentley dan Rolls-Royce. Dalam upaya meningkatkan citra merek, Bos desain DS, Thierry Métroz, menggambarkannya sebagai “Louis Vuitton-nya industri otomotif” dalam sebuah wawancara. Meskipun dulunya bagian dari Citroën sebelum menjadi independen pada 2014, DS sekarang berada di bawah payung Stellantis setelah penggabungan antara FCA dan PSA. Métroz berharap untuk meningkatkan kualitas model masa depan, seperti N°8, menuju kesan mewah yang lebih tinggi. Meskipun pangsa pasar DS di Eropa hanya sebesar 0,3%, Stellantis berfokus pada menjual mobil dengan harga tinggi untuk mendapatkan margin keuntungan yang lebih besar, mirip dengan strategi Bentley dan Rolls-Royce. Meskipun tujuan jangka panjangnya adalah menjadikan DS sebagai merek ultra-mewah sepenuhnya, Métroz sadar bahwa transformasi ini akan membutuhkan waktu 10-20 tahun. Stellantis telah menegaskan komitmennya untuk mempertahankan merek-merek yang kuat seperti DS dan Lancia, namun Maserati tidak dijual meskipun saran dari mantan CFO Stellantis. Dengan fokus pada produk-produk orisinal dan berkualitas, DS berusaha menciptakan identitasnya sendiri di pasar mobil mewah. Sementara masih terkait dengan produk-produk Stellantis lainnya untuk mencapai skala ekonomis, DS juga mengusahakan untuk membedakan kendaraannya dari Citroëns yang sudah ada.
“Stellantis Tantang Bentley dengan DS: Penemuan Menjanjikan”
