Stellantis Tutup Pabrik Vauxhall di Luton: Analisis Mendalam

by -53 Views

Stellantis telah mengumumkan penutupan pabrik van Vauxhall di Luton, menyebabkan sekitar 1.100 pekerjaan terancam. Keputusan ini membuat para pekerja merasa “dikhianati” dan “dikecewakan” oleh Stellantis. Produksi akan berhenti di Luton pada bulan April, dan pabrik tersebut hanya akan menjadi kenangan pada bulan Juni. Stellantis berencana untuk mengalihkan produksi ke fasilitas Ellesmere Port di Cheshire, yang kini menjadi pabrik manufaktur khusus EV pertama dan satu-satunya di Inggris. Perusahaan juga akan berinvestasi tambahan sebesar £50 juta untuk meningkatkan kapasitas Ellesmere Port dalam menangani beban kerja yang meningkat.

Namun, rencana ini tidak disambut baik oleh Unite the Union, yang menyebut keputusan ini sebagai “aib besar” dan “pengkhianatan” terhadap tenaga kerja. Mereka merasa penutupan pabrik merupakan langkah picik yang mengabaikan kontribusi jangka panjang pabrik terhadap industri otomotif Inggris. Latar belakang drama ini adalah mandat Zero Emission Vehicle (ZEV) di Inggris, yang menuntut produsen untuk menjual kendaraan listrik dalam persentase tertentu setiap tahun.

Stellantis pun telah menyuarakan keprihatinannya terkait mandat ini, mengklaim bahwa hal tersebut merugikan model bisnis mereka karena minimnya insentif konsumen dan menurunnya minat terhadap kendaraan listrik. Meskipun Stellantis berharap dapat memindahkan “ratusan” pekerjaan ke Ellesmere Port, nasib para pekerja di Luton masih belum pasti. Bagi banyak orang, masa depan mereka tampak suram.