Industri otomotif AS terus berubah seiring dengan persaingan antara mobil buatan Cina dan Inggris. Meskipun tarif impor terus meningkat hingga mencapai 100% bagi mobil buatan Cina, konsumen Amerika masih lebih memilih mobil buatan Cina dibandingkan mobil Inggris. Meski hanya sedikit model mobil buatan Cina yang laris di pasar AS, seperti Buick, Lincoln, Polestar, dan Volvo, namun mereka berhasil mengungguli upaya merek-merek Inggris seperti Jaguar, Land Rover, dan Rolls-Royce. Situasi ini memperumit kondisi industri otomotif Inggris yang sedang lesu, di mana produsen mobil Inggris lebih banyak melayani kalangan kaya dengan volume penjualan yang tidak cukup besar.
Penjualan mobil buatan Cina di AS terus meningkat, terutama dipimpin oleh SUV Buick Envision yang terjual sebanyak 47.340 unit tahun lalu. Pelacak penjualan GoodCarBadCar melaporkan bahwa Polestar juga berhasil menjual 12.903 Polestar 2 buatan Cina di AS. Meskipun tarif tinggi menimbulkan tantangan bagi penjualan mobil buatan Cina, terutama Volvo EX30 bermesin listrik yang seharusnya dijual seharga $35.000, namun impor Polestar 2 dan Polestar 3 dari Cina tetap menjadi aset besar bagi perusahaan Polestar.
Tantangan yang dihadapi industri otomotif Inggris semakin besar dengan kenyataan bahwa produsen mobil Cina terus menguasai pasar AS. Meskipun ada rencana untuk menghadapi tarif impor yang tinggi, tetapi kesulitan ekonomi dan harga produksi yang rendah di Cina mempersulit produsen mobil Inggris untuk bersaing. Keputusan produsen mobil Cina untuk terus mengimpor mobil ke AS dan rencana ekspansi produksi Polestar menunjukkan bahwa pasar otomotif AS semakin sulit untuk merek Inggris. Menurut J.D. Power, situasi ini mungkin akan berbalik pada tahun 2025, tetapi secara keseluruhan, China diyakini akan melampaui banyak produsen otomotif yang sudah mapan.