Pada Kamis (20/2), DEMA Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN-SU) menyelenggarakan unjuk rasa di Kantor DPRD Sumut. Demonstrasi tersebut menyoroti beberapa tuntutan terkait program Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, termasuk evaluasi terhadap Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dianggap menghabiskan banyak anggaran. Koordinator aksi Khairul Fahmi menegaskan bahwa kondisi negara saat ini mengkhawatirkan dan memunculkan perasaan tidak nyaman di kalangan masyarakat.
Kritikan terhadap Presiden Republik Indonesia dan kabinetnya semakin meningkat, terutama terkait dengan efisiensi anggaran yang dinilai terlalu besar, program pemerintah yang kurang jelas, serta besarnya struktur kabinet. Mahasiswa UIN-SU menyoroti pemangkasan anggaran bantuan pendidikan untuk SD dan SMP, khususnya yang terkait dengan departemen agama. Mereka juga menyoroti kebijakan efisiensi anggaran yang tidak berdampak pada gaji dan fasilitas anggota DPRD Sumut.
Hingga saat ini, belum ada anggota DPRD yang berdialog dengan para pengunjuk rasa. Aparat keamanan sempat terlibat dalam insiden dorongan dengan mahasiswa, bahkan ada yang terpaksa membubarkan diri karena diguyur hujan deras. DEMA UIN-SU menyerukan enam tuntutan kepada Presiden Prabowo Subianto, termasuk evaluasi total terhadap Program MBG yang menghabiskan anggaran yang signifikan.