Pabrikan mobil global, Toyota, telah mengumumkan kehadiran model terbaru mereka, Toyota C-HR+. Meskipun Toyota mungkin terlambat dalam menghadiri pasar mobil listrik di Eropa, mereka berusaha untuk menebus waktu itu. Selain memperbarui bZ4X dan memperkenalkan SUV Urban Cruiser baru, Toyota juga memperkenalkan C-HR+.
Meskipun memiliki nama dan gaya yang mirip dengan versi yang sudah ada, C-HR+, menurut Toyota, bukan sekadar turunan listrik murni dari C-HR standard yang saat ini dijual dengan powertrain hibrida dan hibrida plug-in di Eropa. Namun, C-HR+ adalah produk yang sepenuhnya berbeda dengan identitasnya sendiri.
Toyota juga telah mengumumkan pengambilan keputusan untuk meninggalkan nomenklatur “beyond zero” dan beralih ke sistem penamaan yang lebih dikenal oleh konsumen. Ini menunjukkan bahwa Toyota peduli dengan bagaimana pelanggan mereka akan merasakan dan mengingat nama mobil mereka.
C-HR+ memiliki dimensi yang lebih besar daripada model sebelumnya, dengan panjang yang bertambah 6,3 inci dan jarak sumbu roda yang diperpanjang. Hal ini memberikan keuntungan dalam hal ruang kaki dan kapasitas kargo, dengan tambahan volume kargo yang signifikan dibandingkan dengan model hibrida sebelumnya.
Toyota juga menghadirkan pembaruan interior untuk C-HR+, termasuk kluster instrumen digital dan layar sentuh 14 inci sebagai perlengkapan standar. Ada juga beberapa tombol fisik untuk mengakses fungsi dengan cepat dan beberapa fitur lain seperti kontrol iklim belakang dan panoramic sunroof.
Dengan pilihan penggerak depan dan all-wheel-drive, C-HR+ menawarkan variasi daya yang berbeda, mulai dari 165 hp hingga 338 hp. Toyota juga memperkirakan jarak tempuh maksimum yang impresif untuk C-HR+ dalam siklus WLTP.
Didesain di atas platform e-TNGA, Toyota C-HR+ akan tersedia di Eropa pada akhir tahun ini. Namun, ketersediaan penuh di benua itu direncanakan pada akhir tahun 2026. Dengan daya saing yang tinggi dan fitur canggih, C-HR+ diharapkan menjadi mobil listrik yang menarik untuk pasar Eropa.