Pemerintah Indonesia mendirikan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) pada tanggal 24 Februari 2025 sebagai langkah untuk mengakhiri paradoks di negara ini. Menurut Kepala Kantor Komunikasi Presiden, Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah dengan garis pantai terpanjang di dunia, pulau-pulau yang tersebar, dan hutan tropis yang luas. Namun, masih terdapat ketimpangan dan daerah tertinggal yang perlu segera ditangani.
Pembentukan Danantara bertujuan untuk mengelola kekayaan alam Indonesia dengan lebih baik, serta fokus pada industri strategis untuk kesejahteraan rakyat. Sebagian besar sumber daya alam Indonesia selama ini diekspor mentah, sehingga nilai tambahnya tidak maksimal dirasakan oleh masyarakat. Dengan lembaga investasi ini, Indonesia berharap bisa meraih pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan menuju negara maju.
Pada ulang tahun Indonesia yang ke-80, Danantara diluncurkan dengan mengelola aset sebesar Rp 14.000 triliun. Ini tidak hanya sebagai lembaga pengelola investasi, tetapi juga sebagai instrumen untuk mendorong pembangunan menuju Indonesia Emas 2045. Dukungan hilirisasi akan menjadi fokus utama, sebagai langkah percepatan pembangunan demi kesejahteraan rakyat yang merata.
