Maserati sedang mengalami masalah penjualan yang cukup serius dengan penurunan signifikan dalam penjualan mobil mewah mereka. Situasi semakin memburuk dengan tarif baru dari pemerintahan Trump yang akan berdampak negatif pada merek ini. Meskipun begitu, Stellantis, perusahaan induk dari Maserati, tidak akan menjual merek tersebut dan tetap berkomitmen pada Italia dan pasar Amerika Serikat.
Bos baru Maserati, Santo Ficili, menegaskan bahwa Meserati tetap di bawah naungan Stellantis. Meskipun rencana untuk mobil listrik MC20 dibatalkan karena kurangnya minat dari pembeli kaya yang menginginkan mesin konvensional, Stellantis tetap bersikeras mempertahankan brand ini. Mantan CEO Stellantis, Carlos Tavares, menyalahkan masalah merek Maserati pada strategi pemasaran yang buruk dan kurangnya positioning yang jelas.
Ficili menolak kemungkinan merger dengan Alfa Romeo namun tidak menutup kemungkinan kolaborasi lebih dekat di masa depan. Stellantis juga telah memastikan komitmennya untuk menjaga Maserati dalam keluarga merek mereka setidaknya selama 10 tahun ke depan. Grup ini saat ini sedang mencari CEO baru untuk menggantikan Tavares dan pengumuman diharapkan akan dilakukan dalam waktu dekat.
