Arahan Jokowi ke Peserta Sespimmen Polri: Potensi Konflik Kekuasaan

by -31 Views

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, mengungkapkan bahwa kunjungan peserta didik Sespimmen Polri Dikreg ke-65 ke kediaman Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) dapat menimbulkan dugaan publik terkait keterlibatan Jokowi dalam partai coklat atau ‘parcok’ yang diasosiasikan dengan polisi yang mengenakan seragam cokelat. Menurut Dedi, kunjungan tersebut dapat memperkuat dugaan bahwa Jokowi memanipulasi polisi untuk kepentingan politiknya, termasuk dugaan penyalahgunaan wewenang pada Pilpres atau Pemilu sebelumnya.

Selain itu, Dedi juga menyatakan kekhawatirannya terhadap intensitas kehadiran pejabat negara dan penegak hukum di kediaman Jokowi, yang menurutnya dapat menyebabkan konflik kekuasaan. Ia menekankan bahwa Jokowi seharusnya menjaga martabat Presiden Prabowo dengan sikapnya saat ini, dan tidak terlibat dalam ‘pengkultusan’ yang berisiko menimbulkan konflik kekuasaan.

Serdik Sespimmen Polri Dikreg ke-65, yang dipimpin oleh Patun Pokjar II Serdik Sespimmen Dikreg ke-65, Kombes Denny, bertemu dengan Jokowi untuk membahas perkembangan ke depan dalam menghadapi tantangan global di era digital, kecerdasan buatan, dan robotika. Denny juga mengungkapkan bahwa Jokowi mengharapkan sinergi antara Polri dan TNI ditingkatkan, dengan tujuan agar kedua instansi tersebut dapat menjadi lebih baik, dicintai oleh masyarakat, dan menjadi panutan.

Secara keseluruhan, kunjungan peserta Sespimmen Polri ke kediaman Jokowi secara positif membuka ruang diskusi tentang hubungan antara kekuasaan politik dan kehadiran elit di lingkungan Presiden, serta menyoroti pentingnya menjaga keseimbangan kekuasaan antar lembaga negara.

Source link