Selama beberapa minggu terakhir di Cina, Kevin Williams dan saya melihat Audi E5 Sportback baru muncul di papan iklan di seluruh negeri. Mobil listrik baru ini dikembangkan bersama mitra lokal SAIC dan ditujukan untuk pasar Cina. Audi berharap mobil ini dapat membantu meningkatkan penjualan mereka di Cina yang mengalami penurunan sebesar 11% dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, Audi juga menghadapi tantangan di Amerika Utara, terutama karena kenaikan tarif yang diberlakukan Presiden Donald Trump.
Margin keuntungan Audi mencapai 1,5% pada kuartal pertama tahun ini, sedikit lebih baik dari periode yang sama tahun lalu. Meskipun penjualan kendaraan listrik meningkat 30%, tarif AS dan penurunan penjualan di Cina terus mengganggu profitabilitas merek Audi. Penjualan bulan April BYD Cina, produsen mobil listrik lainnya, mencapai rekor tertinggi tahun ini, menunjukkan kesuksesan yang berkelanjutan. Dengan model EV baru yang diluncurkan setelah penjualan yang sedikit lambat, BYD mengalami peningkatan penjualan yang signifikan.
Audi sedang berupaya untuk memperbaiki situasi mereka dengan merilis 10 model baru dan mempertimbangkan produksi di Amerika Serikat. Namun, tantangan dihadapi oleh Audi tidak segera berakhir. Di sisi lain, BYD berhasil meraih kesuksesan yang stabil di Cina. Progres BYD menunjukkan bahwa produsen mobil tersebut bergerak menuju target penjualan yang ambisius. Dengan perombakan produk dan strategi baru, Audi dan BYD keduanya berusaha untuk tetap berada di jalur yang benar dan menghadapi tantangan yang ada di pasar otomotif global.