Toyota Motor Corporation telah menjual total 10.159.336 mobil pada tahun lalu, termasuk merek Lexus, yang membuatnya tetap sebagai perusahaan teratas dalam industri otomotif. Dengan tambahan kendaraan dari anak perusahaannya, Daihatsu dan Hino, total kendaraan yang dikirim mencapai 10.821.480 unit. Meskipun ada penurunan pengiriman sebesar 3,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya, Toyota masih mendominasi pasar dan berhasil mengalahkan Grup Volkswagen selama lima tahun berturut-turut.
Saat ini, perkiraan dari produsen mobil tersebut menyatakan bahwa sekitar 150 juta kendaraan Toyota beroperasi di seluruh dunia. Keputusan perusahaan untuk membagikan angka ini secara tiba-tiba merupakan strategi finansial untuk meningkatkan pendapatan dari armada yang ada. Toyota berupaya untuk meningkatkan dukungan pelanggan untuk suku cadang dan aksesori, serta memperkuat pendapatan melalui penjualan kendaraan bekas dan layanan berlangganan “layanan yang terhubung”.
Dengan berbagai layanan berlangganan seperti Drive Connect, Integrated Streaming, dan Wi-Fi Connect, Toyota mencoba memperluas sumber pendapatannya. Di samping itu, perusahaan juga fokus pada layanan asuransi dan pembiayaan untuk meningkatkan keuangan. CFO Yoichi Miyazaki merencanakan agar pendapatan operasional dari sumber-sumber alternatif ini melebihi pendapatan dari penjualan mobil baru pada tahun fiskal 2026 di Jepang.
Dari total 1,64 miliar kendaraan yang digunakan di seluruh dunia, perkiraan menunjukkan bahwa sekitar 9,15 persen adalah kendaraan Toyota. Ini mencerminkan posisi Toyota sebagai salah satu produsen terbesar di dunia. Dengan total produksi global mencapai 300 juta kendaraan pada September 2023, Toyota mempertahankan posisinya sebagai pemimpin industri otomotif sejak pembuatan mobil pertamanya, Model G1, pada tahun 1935. Corolla tetap menjadi produk dengan volume tertinggi Toyota, dengan produksi global kumulatif mencapai 53,4 juta unit pada akhir September 2023.