Nissan Leaf mendapatkan upgrade penting dengan sistem pendingin cair pada baterainya. Sebagai mobil listrik pertama yang diproduksi secara massal di dunia, Leaf selama 15 tahun hadir dengan baterai tegangan tinggi yang didinginkan secara pasif. Namun, dengan model generasi ketiga yang dijadwalkan akan hadir akhir tahun ini, Leaf akan dilengkapi dengan sistem pendingin cair.
Sistem pendingin cair ini akan menjaga suhu baterai pada tingkat ideal, mengatasi masalah jarak tempuh, kecepatan pengisian daya, dan kesehatan baterai ketika terkena cuaca ekstrem. Nissan mengklaim bahwa Leaf terbaru dapat menempuh jarak 186 hingga 311 mil dengan sekali pengisian penuh, dengan opsi baterai yang akan disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.
Selain itu, Nissan juga melakukan perubahan pada powertrain Leaf. Crossover listrik ini akan tetap menjadi mobil bermesin depan dan berpenggerak roda depan, namun dengan pengaturan multi-link yang meningkatkan pengalaman berkendara. Meskipun Leaf tidak pernah dikenal sebagai mobil listrik berkinerja tinggi, upgrade pada sistem pendingin dan powertrain memberikan harapan untuk pengalaman berkendara yang lebih baik.
Nissan Leaf (2025) diharapkan akan debut akhir tahun ini, memberikan pengguna gambaran lebih baik tentang inovasi dan peningkatan yang diperoleh dari mobil listrik terjangkau ini.