Stellantis harus segera mengambil langkah untuk memulihkan Maserati setelah penjualan mobilnya anjlok hingga 57% tahun lalu, hanya mencapai 11.300 unit. Meskipun laporan tentang rencana penjualan merek ini telah dibantah oleh perusahaan induknya, Trident, tetapi mereka tidak berniat untuk menghentikan merek mewah ini. Dalam rangka membantu Maserati, rencananya adalah bekerja sama lebih erat dengan Alfa Romeo, yang juga mengalami tantangan dalam pertumbuhannya. CEO dari kedua merek tersebut, Santo Filici, telah merencanakan kerjasama antara Alfa Romeo dan Maserati dalam mengembangkan mobil-mobil baru, meskipun merger kedua merek ini tidak akan terjadi karena posisi yang berbeda dalam Stellantis. Meski demikian, kedua perusahaan tersebut berencana untuk mengkonsolidasikan upaya mereka dalam bidang lain untuk mengurangi biaya dan menemukan sinergi jika memungkinkan. Alfa Romeo dan Maserati juga akan mengevaluasi pengembangan kendaraan serta struktur organisasi dan jaringan dealer. Sebelumnya, mantan CEO Stellantis, Carlos Tavares, menyoroti bahwa produk Maserati baik, tetapi masalah dalam pemasaran dan posisi merek yang kurang jelas menyebabkan penurunan penjualan. Adapun rencana peluncuran model listrik atau mesin pembakaran ulang dari Alfa Romeo juga mengalami penundaan. Seperti halnya produsen mobil lain, Alfa Romeo telah meninggalkan strategi EV-nya.
Alfa Romeo dan Maserati Kolaborasi: Efisiensi Biaya Baru
