Pekerjaan Regulasi Habiskan Waktu Kerja Teknik Stellantis

by -19 Views

Menjadi seorang insinyur otomotif yang bertanggung jawab untuk mengembangkan mobil baru di pasar Eropa adalah sebuah tugas yang tidak mudah. Uni Eropa telah dikenal memiliki undang-undang paling ketat dalam hal emisi, kebisingan, keselamatan, dan kriteria lainnya. Standar yang tinggi ini tidak hanya meningkatkan biaya produksi tetapi juga mengharuskan insinyur menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi yang ketat. Chairman Stellantis, John Elkann, menyoroti bahwa lebih dari seperempat waktu yang diinvestasikan oleh para insinyur bekerja hanya untuk memenuhi aturan yang ada, tanpa memberikan nilai tambah yang signifikan bagi pengembangan mobil.

Elkann juga memprediksi bahwa tantangan akan semakin berat, dengan lebih dari 120 aturan baru yang harus dipatuhi oleh mobil yang dijual di Eropa pada akhir dekade ini. Salah satu tantangan terbesar adalah menurunkan emisi armada, dengan target rata-rata 93,6 g/km untuk tahun 2025 hingga 2029 yang telah mengalami penurunan 15% dari standar sebelumnya. Untuk periode 2030-2034, target emisi harus turun lebih jauh menjadi hanya 49,5 g/km. Selain itu, mulai tahun 2035, mobil baru yang dijual di Eropa tidak akan diizinkan untuk menghasilkan emisi yang berbahaya, yang berarti mesin pembakaran akan dilarang.

Perubahan regulasi yang ketat ini telah berdampak luas pada industri otomotif, memaksa produsen seperti Grup Volkswagen untuk menghentikan produksi beberapa model kendaraan mereka karena kurangnya permintaan. Elakan menyebutkan bahwa kendaraan kecil terutama terdesak karena kenaikan harga akibat kesulitan mematuhi aturan yang mahal. Untuk itu, dia menyarankan agar Uni Eropa mencontoh konsep mobil listrik setara dengan mobil kei Jepang untuk menjaga agar mobil tetap terjangkau tetapi ramah lingkungan. Meskipun permintaan untuk SUV dan kendaraan besar semakin meningkat, masih ada pasar yang kuat untuk kendaraan ringan dan terjangkau di Eropa.

Namun, birokrasi yang berlebihan dalam menerapkan regulasi dapat merugikan keterjangkauan harga mobil, yang pada akhirnya dapat mendorong pemilik mobil untuk tetap menggunakan kendaraan yang lebih tua dan lebih berpolusi. Dalam upaya untuk mendorong elektrifikasi, regulator Uni Eropa perlu mempertimbangkan pelonggaran aturan terkait mobil kecil, seperti pendekatan yang dilakukan oleh Jepang dengan mobil kei car mereka. Meskipun hal ini tampaknya sulit terjadi mengingat kecenderungan Uni Eropa untuk memperketat regulasi, namun inisiatif seperti itu dapat memberikan fleksibilitas bagi produsen mobil untuk menciptakan model yang lebih efisien dan terjangkau.

Source link