Pimpinan Stellantis, Carlos Tavares, secara mengejutkan mengundurkan diri setelah empat tahun memimpin perusahaan. Posisinya digantikan oleh Antonio Filosa, seorang eksekutif asal Italia yang kini memimpin 14 merek mobil Stellantis. Filosa sedang meninjau strategi jangka panjang perusahaan untuk mengevaluasi apakah perubahan diperlukan. Ia juga mendorong karyawan untuk merangkul identitas Stellantis demi menciptakan kesatuan di perusahaan tersebut.
Filosa telah mengumumkan bahwa ia akan mendengarkan masukan dari para karyawan dan tidak akan menjadi seorang CEO yang terisolasi. Dia percaya bahwa perusahaan dapat memperbaiki kesalahan di masa lalu dan tetap berkomitmen pada semua merek di bawah naungan Stellantis. Meskipun beberapa merek seperti Maserati mengalami kesulitan, Filosa optimis akan masa depan Stellantis.
Selain itu, kolaborasi antara merek Alfa Romeo dan Maserati juga menjadi salah satu fokus Filosa. Meskipun beberapa tantangan seperti peluncuran kembali merek Lancia yang kurang lancar dan pergeseran Abarth ke mobil listrik menjadi risiko, Filosa siap menghadapi tugas berat untuk mengelola portofolio merek yang beragam. Dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat, Stellantis harus menemukan cara untuk bersaing dengan efektif dan mengikuti jejak kesuksesan Grup Volkswagen.
