Pemetaan Digital Jadi Terobosan Yayasan Paseban di Dunia Konservasi

by -77 Views

Gedung Manggala Wanabakti sore itu menjadi saksi betapa komitmen kuat masyarakat dalam pelestarian alam semakin mendapatkan tempat. Di lantai 2 Blok 4, Yayasan Paseban, yang mengusung visi pelestarian lingkungan dan pendidikan berkelanjutan, menandai tonggak baru dalam sejarahnya: merayakan ulang tahun pertama dan menyambut kantor baru mereka.

Momentum ini semakin bermakna dengan hadirnya sejumlah tokoh penting pemerintah seperti Staf Khusus Menteri Kehutanan, Andi Saiful Haq, serta Kepala BP2SDM Indra Exploitasia. Dukungan langsung dari pejabat pemerintah menegaskan bahwa upaya yang dilakukan Yayasan Paseban telah menjadi bagian dari program konservasi nasional yang lebih besar.

Andy Utama, selaku Pendiri sekaligus Ketua Pembina yayasan, tak lupa menyampaikan refleksi atas perjalanan setahun terakhir. Ia menuturkan kiprah yayasan, “Bersama tim dan ranger, kami sudah berhasil menanam lebih dari 17.000 pohon lokal dan endemik Jawa Barat dalam waktu satu tahun,” ucapnya, menyoroti semangat kolektif serta pencapaian di luar target awal.

Pendekatan teknologi kini menjadi sorotan utama dalam kegiatan mereka. Teknologi tagging digital dan pemetaan terintegrasi dengan Google Earth diaplikasikan pada setiap bibit pohon. Sistem canggih ini memfasilitasi proses pelacakan dan pengelolaan pohon secara berkesinambungan, memastikan pelestarian lingkungan berjalan efektif. Andy menyampaikan, setiap pohon yang tumbuh tidak hanya menjadi angka statistik, melainkan simbol kepedulian dan kasih sayang.

Selain menanam pohon, Yayasan Paseban juga menggulirkan program penangkaran burung guna memperkuat populasi burung endemik Jawa Barat. Program tersebut bersifat non-komersial dan bertujuan mengembalikan satwa ke habitat aslinya di Megamendung demi mendukung keanekaragaman hayati. Legalitas program ini diperkuat oleh SK dari Balai Besar KSDA Jawa Barat, menambah kredibilitas yayasan sebagai pionir konservasi berbasis ilmu pengetahuan dan hukum.

Apresiasi untuk yayasan datang dari berbagai pihak, termasuk dari Andi Saiful Haq yang membawa pesan khusus Menteri Kehutanan. Ia menekankan pentingnya aksi nyata dalam menghadapi kerusakan lingkungan. Dengan mengutip tokoh sastra Pramoedya Ananta Toer, ia menegaskan bahwa bencana lingkungan akibat manusia dapat dilawan, asalkan ada keberanian kolektif.

Pendapat senada dilontarkan oleh mantan Dirjen KSDAE, Bapak Wiratno, yang menggarisbawahi nilai penting area Megamendung sebagai wilayah penyangga Cagar Biosfer Cibodas. Capaian yang melampaui target, penanaman 17.000 pohon di lahan 276 hektare bersama Perhutani, menjadi langkah konkret dalam menjaga warisan ekologi, sekaligus menghadirkan nilai budaya yang abadi untuk generasi selanjutnya.

Perayaan ulang tahun ini memperlihatkan bahwa kerja konservasi adalah hasil kolaborasi antara dedikasi, inovasi, serta cinta tak terbatas pada alam. Yayasan Paseban terus membuktikan bahwa pelestarian lingkungan mesti dilakukan dengan perasaan, keterlibatan, dan visi jangka panjang.

Sumber: Surga Konservasi Di Megamendung: Hutan Dan Burung Endemik Terjaga
Sumber: Megamendung Jadi Surga Konservasi: Pohon Dan Burung Endemik Dirawat Dengan Hati