Jayapura – Sebanyak 23 pekerja Puskesmas Omukia, Distrik Eromaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah yang menjadi korban penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Jumat (20/10/2023), dievakuasi ke Timika. Hal itu diungkapkanKasatgas Humas Damai Cartenz AKBP Bayu Suseno
“Memang benar korban sudah dievakuasi baik itu jenazah, korban selamat dan yang mengalami luka-luka dengan menggunakan dua pesawat,” katanya.
Bayu mengatakan, saat ini jenazah dan semua pekerja bangunan sudah berada di Timika dan berkumpul bersama sanak keluarganya.
“Rencananya, pada Sabtu (21/10) jenazah Otto akan diterbangkan ke Makassar, dan selanjutnya dimakamkan di kampung halamannya di Toraja,” kata Bayu.
Martinus Bala seorang korban yang mengalami cedera pada bagian tangan mengakui KKB tiba-tiba datang menyerang saat mereka berada di tenda dengan membawa senjata tajam berupa parang dan panah serta ada yang membawa pistol.
“Sesaat setelah anggota KKB menembakkan pistolnya kami langsung melarikan diri, bahkan saya tidak mengetahui bila jari sudah terputus dan berdarah,” ungkap Martinus Bala.
Sebelumnya Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menyerang dengan menembaki para pekerja proyek pembangunan puskesmas di wilayah Kepala Air, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Kamis.
Ka Ops Damai Cartenz Kombes Pol Faizal Ramadhani mengatakan, penyerangan tersebut mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan dua orang mengalami luka terkena anak panah sementara 19 orang lainnya berhasil selamat.
“Benar, Kamis siang telah terjadi penyerangan terhadap para pekerja pembangunan puskesmas Kepala Air Kabupaten Puncak,” katanya.
Kasatgas Humas AKBP Bayu Suseno mengatakan penyerangan terjadi sekitar pukul 13.00 WIT di saat pihaknya mendapat laporan dari para pekerja yang selamat.
“Mereka melapor ke Pos Kotis kami yang ada di Ilaga bahwa mereka telah diserang oleh KKB menggunakan senjata api dan senjata tajam (parang dan panah),” katanya.
Dia menjelaskan setelah anggota menerima laporan tersebut tim Satgas Damai Cartenz gabungan TNI Polri langsung menuju ke lokasi penyerangan tersebut.
Dia mengatakan pada pukul 15.00 WIT semua personel dikumpulkan lalu kemudian mendatangi TKP guna melakukan penyelamatan dua pekerja yang belum ditemukan.
“Setelah melakukan pencarian kami menemukan satu orang pekerja telah meninggal dunia yang diketahui bernama Oto dan satu orang lainnya berhasil ditemukan saat bersembunyi di semak-semak namun terkena panah,” ujarnya.
Dia menambahkan korban meninggal dunia dan dua orang yang mengalami luka sudah di evakuasi ke RSUD Puncak, sementara 19 pekerja yang selamat diamankan di Polsek Puncak.
“Kami akan mintai keterangan para korban untuk identifikasi pelaku dan akan kami proses penegakan hukum terhadap KKB kelompok Wilayah Kepala Air,” katanya.