Pasar Keuangan Berekspansi Cepat Akibat Dinamika Politik dalam Negeri – Waspada Online

by -3585 Views

MEDAN, Waspada.co.id – Dinamika politik di tanah air mengalami peningkatan setelah semua calon siap untuk maju pada pemilihan presiden 2024 mendatang.

Dinamika politik tersebut lebih cenderung membuat pergerakan pasar keuangan bergerak volatile. Bahkan di pekan lalu, pendaftaran dua pasangan capres-cawapres tidak memberikan pengaruh pada kinerja pasar keuangan. Justru pasar keuangan diperdagangkan di teritori negatif sesaat pendaftaran ke KPU dilakukan.

Ekonom Sumut, Gunawan Benjamin, menuturkan dinamika politik tanah air terus berkembang, di mana satu capres-cawapres juga akan mendaftarkan diri ke KPU di pekan ini.

“Namun pelaku pasar akan lebih fokus kepada rilis data inflasi inti di AS serta perkembangan perang di Timur Tengah yang meluas belakangan ini. Sehingga dalam seminggu ke depan, pasar keuangan berpeluang bergerak liar seiring dengan memanasnya tensi geopolitik di Timur Tengah yang semakin memperkeruh ketidakpastian ekonomi global,” tuturnya, Senin (23/10).

Pada perdagangan awal pekan ini, sejumlah bursa di Asia mengalami tekanan meskipun dalam penurunan angka yang relatif terbatas. Beberapa indikator keuangan maupun harga komoditas menunjukkan pelemahan, yang berarti bisa saja menguntungkan bagi kinerja IHSG maupun mata uang rupiah. IHSG pada perdagangan hari ini berpeluang bergerak dalam rentang 6.820 hingga 6.870.

“IHSG berpeluang bergerak volatile dengan saham pergerakan yang banyak dimotori oleh saham-saham sektor keuangan. Pada sesi pembukaan perdagangan pagi ini, IHSG dibuka melemah tipis di level 6.838. IHSG berpeluang ditransaksikan dalam dua zona, baik negatif dan positif,” jelasnya.

Kinerja mata uang rupiah di sisi lainnya berpeluang mengalami penguatan pada hari ini. US Treasury 10 tahun sedikit melemah yang seharusnya bisa menekan kinerja US Dollar. Hanya saja, pelemahan US Dollar juga berpeluang hanya sesaat, terlebih realisasi data inflasi inti maupun data pertumbuhan ekonomi AS yang bisa semakin menekan Rupiah.

“Realisasi data pertumbuhan ekonomi AS secara kuartalan yang lebih baik dari ekspektasi justru semakin mendorong ekspektasi kenaikan suku bunga. Termasuk juga jika data inflasi inti AS mengalami kenaikan nantinya. Tentunya akan semakin menekan mata uang Rupiah. Rupiah pada hari ini berpeluang bergerak dalam rentang 15.830 hingga 15.900. Sementara pada sesi pembukaan pagi ini, Rupiah sedikit menguat di level 15.853 per US Dollar,” ungkapnya.

“Sementara itu, kinerja harga emas pada perdagangan pagi ditransaksikan melemah di level $1.970 per US Dollar. Harga emas mengalami koreksi secara teknikal setelah mendekati level $2.000 per ons troy sebelumnya. Dan disaat perang meluas harga emas berpeluang untuk melanjutkan penguatan. Pada hari ini harga emas diproyeksikan akan diperdagangkan dalam rentang $1.950 hingga $1.980 per ons troy nya,” tandasnya. (wol/eko/d1)

Editor: Ari Tanjung