Hasto, Sekjen PDIP, Mengonfirmasi Bahwa Gibran Tidak Lagi Menjadi Kader PDIP

by -131 Views

Waspada.co.id – Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto memastikan bahwa putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) bukan lagi menjadi kader PDIP. Status ini telah jelas saat Gibran mendaftarkan diri sebagai cawapres pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

“Jika putih melambangkan kesucian, kebenaran, dan ketaatan pada nilai-nilai. Kemudian jika warnanya juga berubah, awalnya merah kemudian secara jelas berubah menjadi kuning, maka partai menghormati itu,” ujar Hasto di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Jumat (27/10).

Hasto mengakui pernyataan yang disampaikan oleh Dewan Kehormatan DPP PDIP, Komarudin Watubun mengenai status Gibran yang bukan lagi sebagai kader adalah sikap resmi dari partai.

“Maka sekarang ini pak (FX) Rudy (Ketua DPC PDIP Kota) Solo kemarin sudah melaporkan kepada ibu ketum, karena Gibran dulu diberikan KTA melalui DPC Solo dan kemudian Gibran sudah pamit kepada mbak Puan,” jelasnya.

Dia mengatakan, Gibran sendiri sudah pamit dari PDIP beberapa waktu lalu atau tepatnya sebelum mendaftarkan diri sebagai cawapres 2024. Keputusan pamit Gibran diartikan oleh PDIP sebagai sikap untuk mundur sebagai kader.

“Sudah pamit, kamu sudah pamit itu sudah jelas. Jadi sudah pamit, kamu sudah pamit itu sudah terang benderang,” lanjutnya.

Hasto merasa tak perlu mempertegas pernyataannya tentang status Gibran kepada publik. Dia juga menghadapi dengan santai penilaian publik terhadap perbedaan sikap PDIP terhadap Gibran dan Budiman Sudjatmiko.

“Budiman juga tidak langsung [dikeluarkan], tahu-tahu ada kurir yang datang. Jadi nanti sudah diserahkan kepada DPC Solo dan Gibran juga sudah pamit,” tambahnya.

Meski sudah memastikan mengenai status Gibran, namun PDIP masih menunda status Presiden Jokowi sebagai kader. Padahal menurut AD/ART partai, kader PDIP akan menerima sanksi pemecatan jika ada keluarga yang memilih pilihan politik yang berbeda.

“Politik tidak ada desak-desakan, memang enak bila ada desak-desakan, politik itu gembira ya,” pungkas Hasto. (inilah/wol/pel/d2)