Deflasi Diperkirakan Terjadi di Sumut pada Bulan Oktober karena Harga Pangan Menurun

by -138 Views

MEDAN, Waspada.co.id – Sejumlah harga bahan makanan pokok selama bulan Oktober 2023 mengalami penurunan. Ekonom Sumut, Gunawan Benjamin, menjelaskan bahwa harga cabai merah di Kota Medan telah naik menjadi Rp41.000 per kg, meskipun masih lebih rendah dari rata-rata harga bulan sebelumnya sebesar Rp43.000 per kg.

“Harga cabai merah akan menjadi penyumbang deflasi pada bulan Oktober ini. Selain cabai merah, beberapa kebutuhan pokok lain seperti bawang putih, telur ayam, minyak goreng, dan daging ayam juga akan menyumbangkan deflasi pada bulan ini. Harga daging ayam di Kota Medan bulan lalu adalah Rp31.000 per kg. Pada akhir pekan ini, harga daging ayam dijual antara Rp23.000 hingga Rp37.000 per kg di Kota Medan,” ujarnya pada hari Minggu (29/10).

Selanjutnya, harga telur ayam yang pada bulan lalu rata-rata dijual seharga Rp28.800 per kg, pada akhir bulan ini harganya mencapai Rp26.000 per kg. Harga bawang putih juga lebih murah sekitar Rp1.000 dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu sebesar Rp34.500 per kg. Sementara itu, harga minyak goreng stabil meskipun sedikit lebih rendah dari bulan sebelumnya.

“Harga minyak goreng curah saat ini sekitar Rp13.700 per kg, sedikit lebih rendah dari rata-rata bulan sebelumnya sebesar Rp13.830 per kg. Itu adalah beberapa komoditas pangan pokok strategis yang mengalami penurunan harga bulan ini. Sementara itu, harga beras di Sumut cenderung stabil dengan beberapa penurunan dan kenaikan menjelang penutupan bulan Oktober,” katanya.

Pada akhir bulan ini, harga beras di Kota Medan pada dasarnya lebih tinggi dari rata-rata bulan sebelumnya. Harga beras medium naik sekitar Rp200 per kg dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Selain itu, harga gula pasir juga mengalami kenaikan. Harga gula pasir saat ini lebih mahal sekitar Rp250 dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Harga gula pasir terus naik dalam sebulan terakhir. Oleh karena itu, saya perkirakan Sumut berpotensi mengalami deflasi di atas 0,14 persen,” tambahnya. (wol/eko/d2)

Editor AGUS UTAMA