Ancaman Terbaru dalam Agenda Ekonomi AS; Rupiah Mencapai 16.300 per US Dolar – Waspada Online

by -119 Views

MEDAN, Waspada.co.id – Data inflasi China yang dirilis pagi ini menunjukkan bahwa tingkat inflasi tahun ke tahun pada bulan Mei tetap stabil di angka 0,3%. Dengan laju tekanan inflasi di China yang stabil, mayoritas bursa saham di Asia merespons dengan kinerja yang menurun pada perdagangan pagi ini.

Ekonom Sumatera Utara, Gunawan Benjamin, mengatakan bahwa IHSG masih bisa mencatat kinerja positif di awal sesi perdagangan pagi ini. IHSG masih bergerak sideways dengan kecenderungan penguatan di kisaran level 6.857 pada sesi perdagangan awal.

“Setelah data inflasi China dirilis, pelaku pasar selanjutnya akan memperhatikan rilis data inflasi AS malam ini. Oleh karena itu, tidak ada agenda ekonomi penting lain yang akan mengubah tren pasar. Namun, pasar saham tetap berpotensi bergerak secara volatil, dengan risiko pasar saham berakhir di zona merah,” jelasnya, Rabu (12/6).

Pasar saat ini sedang menantikan data inflasi, kebijakan suku bunga acuan, dan pidato dari The Fed. Ada potensi di mana sinyal hawkish yang lebih jelas justru dapat menekan kinerja pasar keuangan lebih dalam. Mata uang Rupiah juga akan terdampak oleh sejumlah agenda penting dari AS hari ini. Pada perdagangan pagi ini, nilai tukar Rupiah mencapai 16.300 per Dolar AS.

“Berdasarkan sejumlah sentimen eksternal dari luar, terutama dari AS, pasar keuangan di Indonesia bisa menunjukkan kinerja yang buruk dalam pekan ini,” tambahnya.

“Dan hari ini, saya melihat IHSG berpotensi bergerak dalam rentang 6.800 hingga 6.870. Bagi Rupiah, kemungkinan akan konsolidasi sementara di level 16.300. Sementara itu, harga emas pagi ini relatif stabil di kisaran $2.312 per ons troy,” tutup Gunawan. (wol/eko/d1)

Editor: Ari Tanjung