Jakarta, Waspada.co.id – Direktur Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan, Risal Wasal mengungkapkan bahwa China menawarkan 4 model untuk pembangunan proyek Kereta Api di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Konsep pembangunan jaringan Kereta Api di IKN yang pertama kali dikembangkan di Indonesia adalah ART (Autonomous Rail Transit). Melalui konsep kereta api tanpa awak ini, China menawarkan 4 model yang dapat dibangun di IKN.
Model yang ditawarkan antara lain adalah automated rail rapid transit, digital rail rapid transit, autonomous rail digital satellite service rapid transit, dan super rapid transit.
Menurut Risal, ada 2 konsep pengoperasian yang bisa dilakukan, yaitu membaca melalui satelit untuk operasi tanpa awak atau membaca marka tanah yang dibangun di bawahnya tanpa membuat rel kereta.
Moda transportasi tanpa awak ini akan mengoperasikan sekitar 2 hingga 3 rangkaian kereta dengan total panjang sekitar 32 meter. Setiap rangkaian kereta dapat menampung 160 hingga 200 penumpang untuk satu perjalanan.
Risal juga menyebut bahwa target moda transportasi tersebut adalah untuk mengakomodir kebutuhan mobilitas warga IKN dan sekitarnya. Rencananya, uji coba akan dilakukan pada bulan Agustus di IKN.
Pemerintah siap memberikan dukungan berupa pengadaan lahan dan pemberian viability gap fund (VGF) sebesar 49% dari total nilai investasi untuk mendukung pengembangan KA Perkotaan di IKN.
