Pasar Keuangan Stagnan di Awal Pekan

by -174 Views

Lembaga pemeringkat internasional Moody’s menurunkan outlook rating kredit AS menjadi negatif di akhir pekan. Ekonom Sumut, Gunawan Benjamin, mengatakan bahwa keputusan ini seharusnya tidak akan berdampak besar terhadap kinerja pasar keuangan di Asia. Meskipun terlihat posisi Dow Futures berada di zona merah pada perdagangan hari ini.

Pasar sedang fokus pada pertemuan antara Presiden China Xi Jinping dengan Presiden AS Joe Biden. Namun, hubungan kedua negara tersebut belum bisa dipastikan akan membawa kabar positif bagi pasar keuangan. Meskipun akan membahas isu-isu ekonomi strategis, pertemuan ini masih belum bisa dipastikan akan membawa kabar positif di pekan ini.

Pada perdagangan awal pekan ini, sejumlah kinerja indeks bursa di Asia bergerak sideways dengan kecenderungan menguat. Pelaku pasar akan menanti rilis data inflasi AS pada perdagangan besok, yang akan menjadi penggerak pasar selanjutnya.

IHSG pada hari ini berpeluang ditransaksikan di kisaran level 6.780 hingga 6.830. Pelaku pasar akan bersikap wait and see ditengah minimnya rilis data ekonomi selama sepekan kedepan. IHSG pada sesi pembukaan perdagangan di transaksikan naik tipis di kisaran level 6.832,53. Pasar saham berpeluang mendapatkan banyak kejutan yang tak terduga.

Mata uang rupiah diproyeksikan akan bergerak sideways dengan kecenderungan melemah pada perdagangan pekan ini. Imbal hasil US Treasury dan USD Index mengalami penguatan tipis. Mata uang rupiah diproyeksikan masih akan cukup stabil dikisaran 15.650 hingga 15.700. Pada perdagangan pagi ini rupiah masih cukup stabil dikisaran 15.690 per US Dolar.

Kejutan pada mata uang rupiah diproyeksikan akan terjadi di pekan ini. Data inflasi AS akan menjadi penggerak kinerja mata uang dunia. Mata uang rupiah memiliki potensi kemungkinan yang sama besar baik untuk menguat maupun melemah.

Harga emas stabil di level $1.940 per ons troy. Emas masih cukup stabil setelah sempat terpuruk di akhir pekan pada perdagangan waktu Amerika.