Prof Ridha Minta Santri Pesantren Babussalam di Pekanbaru untuk Ikut Serta dalam Roadshow agar Tidak Merasa Ketinggalan Zaman

by -134 Views

PEKANBARU, Waspada.co.id – Inisiator Gerakan Gadget Sehat Indonesia (GGSI), Prof Dr dr. Ridha Dharmajaya Sp.BS (K) kembali melanjutkan roadshow kampanye gadget sehatnya di kota ke-17, yaitu Pekanbaru.

Prof Ridha hadir di Pondok Pesantren Babussalam Pekanbaru, Senin (20/11).

Dalam penyuluhan bertajuk ‘Penyelamatan Generasi Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045’ Prof Ridha meminta kepada para santri pesantren agar tidak merasa ketinggalan zaman karena tidak menggunakan gadget, dalam hal ini handphone.

“Karena di pesantren tidak dibolehkan menggunakan handphone mereka (para santri) tidak boleh merasa minder dan merasa ketinggalan zaman. Para santri harus sadar bahwa kalian adalah generasi yang diharapkan untuk bisa bersaing secara nasional dan juga global,” tutur Prof Ridha.

Dirinya juga mengingatkan para santri agar tidak kebablasan dalam menggunakan gadget saat mereka tidak berada di pesantren.

“Karena bahaya gadget itu ada dua faktor yakni posisi dan durasi. Sehingga ketika kalian kembali ke rumah jangan langsung kebablasan menggunakan handphone. Tidak menggunakan gadget itu bukan kesalahan tetapi itu bisa menjadi kesempatan memperkuat berfikir tanpa diganggu eksternal,” ucap Prof Ridha.

Dalam kesempatan itu, Prof Ridha menjelaskan fakta yang bisa mengancam para generasi muda terkait penggunaan gadget yang tidak tepat.

Penggunaan gadget yang tidak tepat lanjut Prof Ridha akan berakibat terhadap kelumpuhan atau kecacatan.

Alhasil, bonus demografi di mana usia produktifnya jauh lebih tinggi di kisaran angka 75 persen yang tengah dihadapi Indonesia saat ini justru bisa berujung menjadi bencana demografi.

“Sehingga niat menuju Indonesia Emas 2045 tentunya tidak akan bisa terwujud. Untuk itu perlu disampaikan bahwa gadget yang pada fungsinya sangat baik dalam penyerapan informasi namun juga memiliki dampak yang buruk untuk kesehatan fisik dan mental jika tidak bijak dalam pemanfaatannya,” terang Prof Ridha yang juga berstatus sebagai dokter ahli spesialis bedah saraf itu.

Di mana Prof Ridha kembali mengulang dua faktor penyebab penggunaan gadget yang tidak tepat, yaitu, posisi dan durasi.

“Jika menggunakan gadget dengan posisi yang menyebabkan adanya tekukan pada leher, maka akan ada beban yang ditanggung. Semakin dalam tekukan itu, maka akan semakin berat beban yang ditanggung leher,” terang Guru Besar Fakultas Kedokteran USU itu.