Rektorat mengklarifikasi bahwa Anies Baswedan tidak dilarang menjadi pembicara di UGM

by -97 Views

Sekretaris Universitas, Andi Sandi, menegaskan kembali bahwa UGM tidak pernah melarang Anies Baswedan untuk datang dan mengisi acara Indonesia Future Studium Generale di Magister Manajemen, pada Jumat (17/11/2023) lalu. Sandi menilai ada kesalahpahaman dari panitia seolah-olah ada percakapan yang menunjukkan Rektorat UGM melarang kehadiran Anies Baswedan pada acara tersebut.

“Andai kami telusuri, panitia tanpa jelas tujuannya memberi nama Rektorat pada profil WhatsApp staf Magister Manajemen yang meminjamkan tempat acara Studium Generale,” ujar Sandi dalam keterangannya, Selasa (21/11/2023).

Sandi menjelaskan bahwa pihaknya juga telah mempertemukan pengelola gedung MM UGM dan Polda DIY. Pihak Polda DIY juga menegaskan tidak pernah mengeluarkan pernyataan larangan Anies untuk datang ke UGM.

Acara tersebut bukan acara resmi UGM, melainkan hanya meminjam tempat. Ia menegaskan bahwa Rektorat UGM sama sekali tidak melarang Anies untuk datang ke UGM apalagi menjadi pembicara acara ilmiah.

“Anies juga merupakan keluarga UGM dan acara tetap berjalan lancar kemarin,” ucapnya.

UGM juga terbuka bagi calon presiden manapun yang akan hadir. Ini terbukti dengan terlaksananya dialog kebangsaan beberapa waktu lalu yang menghadirkan tiga calon presiden, yaitu Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo.

Sandi mengatakan bahwa UGM memiliki prosedur operasional standar terkait kedatangan calon presiden/ wakil presiden ke UGM menjelang Pemilu 2024. Jika konteksnya kampanye, mereka harus diundang oleh UGM, dengan peserta mahasiswa UGM serta dilarang memobilisasi massa dan membawa alat peraga kampanye.

Dengan munculnya kasus ini terutama di media sosial, UGM meminta panitia penyelenggara untuk memberikan klarifikasi.

“Ini sebagai proses belajar. Apalagi salah satu panitia penyelenggaranya, yaitu M Khalid, juga alumnus UGM,” ungkapnya.

Sebelumnya, beredar tangkapan layar dalam sebuah akun @UGM_FESS berisi percakapan antara panitia dengan pihak yang diduga Rektorat. Isi pesan tersebut menyatakan bahwa pihak rektorat akan membatalkan seminar tersebut jika dihadiri Anies.

Juru bicara Anies, Rasyid Baswedan, Surya Tjandra, menanggapi anggapan adanya fobia terhadap calon presiden nomor urut 1 itu. Padahal menurutnya, tak perlu ada kekhawatiran terhadap mantan gubernur DKI Jakarta itu.

“Terkadang, kekhawatiran tersebut berdampak kepada banyaknya pihak yang enggan dikaitkan dengan Anies. Menurutnya, itu terjadi karena ketidaktahuan yang pada akhirnya menimbulkan prasangka,” ujar Surya saat dihubungi, Senin (20/11/2023). (republika.co.id)