Kontroversi Muncul dengan Kemungkinan Gibran sebagai Cawapres, Prabowo: Tidak Ada Tempat untuk Dinasti!

by -264 Views

JAKARTA, Waspada.co.id – Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus bakal calon presiden (bacapres) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) menyatakan, seluruh hal yang menyangkut politik saat ini merupakan dinasti. Hal tersebut ia ungkapkan seiring ramainya isu dinasti politik usai putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang dianggap membuka jalan putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) maju sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres) dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Semua dinasti, bung. Semua dinasti, ya kan,” kata Prabowo usai menghadiri Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Gerindra di The Dharmawangsa Jakarta, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (23/10).

Prabowo berharap santernya isu dinasti politik tidak membuat masyarakat selalu melihatnya dari sisi negatif. Menurut mantan Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus ini, publik seyogianya juga bisa memandangnya dari segi positif.

“Orang ingin berbakti apa salahnya, ya kan,” ujar Prabowo.

Selain itu, dia juga mengakui dirinya merupakan wujud praktik dinasti politik. Pasalnya, Prabowo merupakan cucu dari Margono Djojohadikusumo, anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Ketua Dewan Pertimbangan Agung Sementara (DPAS) di masa kepemimpinan Soekarno, serta anak dari Sumitro Djojohadikusumo, seorang ekonom serta politikus ternama di Indonesia. Oleh karena itu, dia merasa dinasti politik merupakan sesuatu yang lumrah sepanjang tidak merugikan bangsa dan negara.

“Kita dinasti Merah Putih. Kita dinasti patriot. Kita dinasti yang ingin mengabdi untuk rakyat,” ujar Prabowo berapi-api.

Atas dasar itu, Prabowo menilai, majunya Gibran sebagai bacawapres bukan sesuatu dosa besar bagi negara. Ia pun kembali meminta kepada publik dapat melihat dari sisi positif atas adanya keberlanjutan dinasti Presiden Joko Widodo ini.

“Kalau dinastinya Pak Jokowi ini berbakti untuk rakyat, kenapa? Salahnya apa? Jadi berpikir yang baiklah. Berpikir positif, ya,” ujarnya. (inilah/wol/pel/d2)