Penguatan Rupiah Menyebabkan Dampak Signifikan bagi IHSG dan Harga Emas pada Akhir Pekan

by -105 Views

MEDAN, Waspada.co.id – IHSG ditutup menguat 0,55% di level 6.788,85. Beberapa bursa di Asia juga mengalami peningkatan perdagangan hari ini. Kabar baik datang dari data caixin service PMI China yang mencapai angka 50,4 lebih tinggi dari bulan September yang mencapai 50,2.

Data ini menjaga dan mendorong pertumbuhan indeks bursa di Asia, termasuk IHSG pada akhir pekan ini.

Ekonom Sumut, Gunawan Benjamin, mengungkapkan bahwa IHSG pada akhir pekan ini memiliki performa yang lebih baik dibandingkan dengan akhir pekan sebelumnya. Meskipun kekhawatiran tentang konflik antara Hamas-Israel sampai saat ini belum memberikan dampak besar bagi pasar keuangan.

“Meskipun terlihat bahwa konflik telah meluas. Dan dinamika yang berkembang selama seminggu terakhir membuat IHSG sangat bergejolak,” kata dia, Jumat (3/11).

Selain IHSG, pada akhir pekan ini nilai tukar rupiah juga menguat terhadap Dolar AS. Rupiah ditutup menguat signifikan di level 15.725 per Dolar AS.

Selama perdagangan pada akhir pekan ini, nilai tukar rupiah secara konsisten menguat dari pembukaan hingga penutupan perdagangan. Kebijakan Bank Indonesia yang menaikkan suku bunga acuan sebelumnya juga turut mendorong penguatan rupiah.

“Kebijakan itu, meskipun tidak langsung merespons positif setelah BI menaikkannya. Namun, pelaku pasar tetap mempertimbangkan kebijakan tersebut dalam mempertimbangkan harga keseimbangan rupiah terhadap Dolar AS. Dan pelemahan rupiah belakangan ini juga banyak dipicu oleh sentimen eksternal, yang mengakibatkan tekanan pada mata uang rupiah,” jelasnya.

Meskipun begitu, secara fundamental, pasar keuangan sampai saat ini masih rentan terhadap kebijakan dinamika dan perang di negara lain. Belum ada gambaran pasti kapan Bank Sentral AS akan mempertahankan suku bunga acuan atau seberapa banyak yang akan diambil. Dan belum ada yang dapat memastikan kapan perang akan benar-benar berakhir.

“Meskipun pasar keuangan dalam seminggu terakhir mengalami pemulihan, namun perbaikan kinerja pasar keuangan ini belum didukung oleh kondisi fundamental yang kuat. Secara menyeluruh, pasar keuangan masih dalam ketidakpastian dan sangat bergejolak ke depannya. Berbeda dengan harga emas yang cenderung diuntungkan oleh ketidakstabilan ekonomi global belakangan ini,” katanya.

“Sehingga harga emas dapat bergerak secara berbeda dibandingkan dengan kinerja pasar keuangan. Memang emas tidak selalu selaras, meskipun dalam konteks tertentu emas dapat bergerak bersamaan. Pada akhir pekan ini, harga emas diperdagangkan naik di level $1.989 per ons troy. Atau sekitar 1 jutaan rupiah per gram,” jelasnya. (wol/eko/d2)

Editor: Ari Tanjung