Pengamat: Kampus Harus Menjadi Mimbar Bebas Akademik, Anies Diduga Ditolak UGM – Waspada Online

by -87 Views

Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, mengatakan bahwa dunia kampus sebaiknya memberikan kesempatan bagi calon presiden maupun calon wakil presiden untuk menyampaikan ide atau gagasannya terkait isu-isu besar di Indonesia. Hal ini bertujuan agar masyarakat dapat mengetahui gagasan dari masing-masing kandidat.

Komarudin menyayangkan batalnya kehadiran calon presiden Anies Baswedan sebagai pembicara di Indonesia Future Stadium Generale di Auditorium Magister Manajemen (MM) Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Jumat (17/11/2023) karena tidak diizinkan oleh pihak Rektorat UGM.

Menurut Ujang, seharusnya kampus menjadi tempat yang memberikan kebebasan akademik dan mengizinkan Anies untuk menyampaikan ide dan gagasannya. Jika acara tersebut dianggap terkait dengan kampanye, sebaiknya juga diundang calon presiden lainnya seperti Prabowo Subianto maupun Ganjar Pranowo, untuk memberikan kesetaraan bagi semua kandidat dalam menyampaikan pandangannya terkait berbagai isu.

Ujang juga menekankan bahwa pihak kampus dapat memastikan tidak ada ajakan untuk memilih kandidat selama acara berlangsung. Dia berpendapat bahwa kampus seharusnya menjadi tempat yang menjaga kebebasan akademik dan memungkinkan penyampaian ide dan gagasan, namun sekaligus harus mengundang seluruh calon presiden, bukan hanya Anies.

Anies Baswedan batal hadir sebagai pembicara di Indonesia Future Stadium Generale di Auditorium Magister Manajemen (MM) Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Jumat (17/11/2023) dan isu hal tersebut berhubungan dengan intervensi dari pihak Rektorat UGM, namun pihak UGM membantah hal tersebut.

Sebelumnya, beredar tangkapan layar pesan percakapan antara panitia dengan pihak yang diduga berasal dari rektorat yang membatalkan seminar jika dihadiri Anies. Dugaan ini kemudian mendapat penegasan bahwa acara tersebut bukan acara resmi UGM, tetapi hanya meminjam tempatnya.

Percakapan tersebut juga menyebutkan bahwa pihak yang diduga berasal dari rektorat telah menghubungi pihak kepolisian terkait rencana kehadiran Anies, namun pihak yang disebut-sebut tidak secara langsung mengatakan bahwa Anies tidak boleh hadir dalam acara tersebut.